Aris menerangkan dalam kampanye seharusnya pendukung salah satu paslon fokus saja untuk menyampaikan visi misi, hingga program unggulan capres dan cawapres.
“Seharusnya ketika kampanye politik itu menjelaskan tentang program Mas Ganjar dan Mahfud Md, beliau malah memanfaatkan kampanye untuk melakukan penghinaan terhadap Bapak Jokowi,” ungkap Aris.
Aris menambahkan sosok Butet dianggap sebagai seorang budayawan yang sudah senior.
Aris menilai Butet harusnya lebih bijak dalam menyampaikan pendapatnya dan memberikan contoh budaya yang baik pada generasi muda.
Sementara itu Koordinator Bidang Hukum dan Advokasi TKD Prabowo-Gibran DIY Romie Habie menyebut pihaknya hadir untuk ikut mendamping relawan-relawan Jokowi seperti Projo dan Arus Bawah Jokowi yang melaporkan Butet atas dugaan penghinaan kepada Presiden.
Romie menerangkan pihaknya bersama relawan Jokowi telah mengumpulkan alat-alat bukti untuk kasus tersebut.
Alat bukti ini dilengkapi pula dengan saksi-saksi yang hadir saat Butet membacakan pantunnya di Alun-alun Wates.
“Kita kumpulkan alat bukti. Alat bukti itu pertama ada saksi yang menyaksikan langsung orasi politik Butet. Kedua ada rekaman juga sebagai bentuk bukti,” tutup Romie. (*)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan