Jakarta, ERANASIONAL.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan akan menyelenggarakan debat kelima capres-cawapres atau yang terakhir di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu, 4 Februari 2024.

Debat terakhir ini digelar 10 hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2024.

Komisioner KPU RI August Mellaz mengatakan debat akan diadakan di JCC Senayan.

“Debat kelima akan diselenggarakan pada hari Minggu, 4 Februari 2024, bertempat di JCC,” kata August di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Januari 2024.

Debat kali ini, lanjut August, ada tiga stasiun TV yang akan menjadi penyelenggara sekaligus meliput, yakni TV One, ANTV, dan Net TV.

Tema Debat Kelima

August Mellaz menyebutkan, moderator pada debat terakhir ini adalah dua orang news anchor yakni Andromeda Mercury dan Dwi Anggia.

Sedangkan, tema debat klima adalah Kesejahteraan, Sosial, Pembangunan SDM dan Inklusi. Dengan sub tema debat meliputi Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Kebudayaan, Teknologi Informasi, Kesejahteraan Sosial dan Inklusi.

“Itu tema-tema yang nanti akan disusun dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang akan dilakukan oleh tim panelis,” jelasnya August Mellaz.

Lanjut August, KPU memastikan, debat kelima ini akan berjalan dengan format yang sama dengan debat sebelumnya. Artinya, ketiga capres akan menjawab pertanyaan yang dibuat panelis secara acak. Kemudian, mereka dapat bertanya langsung kepada capres lainnya dengan pertanyaan yang terkait tema debat.

Ketiga capres juga akan mendapatkan waktu untuk menanggapi pernyataan lawan debatnya.

Waktu Debat

Rencananya, debat akan digelar selama 150 menit, dengan perincian 120 menit untuk debat dan 30 menit untuk jeda iklan.

Debat akan dibagi menjadi enam segmen. Segmen pertama, capres akan menyampaikan visi, misi, dan program kerja. Kemudian, segmen kedua dan ketiga, masing-masing capres akan menjawab pertanyaan yang telah disusun oleh tim panelis.

Lalu, pada segmen empat dan lima, capres diberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab dengan sesama capres. Dan, pada segmen keenam atau terakhir, capres akan memberikan closing statement atau pernyataan penutup sebagai kesimpulan.

August mengatakan, sempat ada usulan penambahan, khususnya di segmen closing statement yang sebelumnya durasinya dua menit, disamakan dengan penyampaian visi misi menjadi empat menit.

“Usulan itu nanti kami bicarakan di tingkat pimpinan,” jelas August.

Nama Panelis Debat

Sementara itu , untuk panelis debat kelima ini KPU telah menetapkan 12 nama yakni:

1. Prof. Dr. Aminuddin Syam, SKM, M.Kes, M.Med.Ed – Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin dan Ketua Umum perhimpunan sarjana dan profesional kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) Periode 2022-2026

2. Prof. Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D – Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2023-2027

3. Bahruddin – Inisiator Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah dan Anggota Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah (BAN POM)

4. Damar Juniarto, S.Sos – Akademisi di UPN Veteran Jakarta dan Pendiri PIKAT Demokrasi, juga Penasihat Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet)

5. Prof. Emiritus PM Laksono Ph.D – Guru Besar Antropolog, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada

6. Imam Prasodjo – Sosiolog Universitas Indonesia

7. Onno Widodo Purbo. PhD – Ahli Teknologi Informasi/Wakil Rektor institut Teknologi Tangerang Selatan

8. Dra. Reni Kusumowardhani M.PSI – Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI)

9. Timboel Siregar, S.SI, SH, MM – Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) dan Koordinator Advokasi BPJS Watch

10. Tolhas Damanik, M.Ed – Penasihat Hak Disabilitas pada General Election Network for Disability Access (AGENDA) dan Aktivis Disabilitas

11. Drs. Tukiman Tarunasayoga MS, Ph.D – Dosen Pascasarjana Program Penyuluhan Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Dosen Program Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

12. Prof. Vina Adriany, M.Ed, Ph.D – Guru Besar di bidang PAUD dan Gender, Universitas Pendidikan Indonesia. (*)