Jakarta, ERANASIONAL.COM – Sekitar 212.000 petugas Pemilu 2024 dinyatakan memiliki risiko kesehatan. Hal itu dikatakan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Abraham Wirotomo.

Abraham mengatakan, data tersebut merupakan hasil skrining kesehatan petugas Pemilu 2024 yang diolah oleh BPJS Kesehatan.

Dia menyebutkan, hingga saat ini sebanyak 2,2 juta lebih petugas Pemilu 2024 telah mengisi skrining riwayat kesehatan secara online.

“Dari jumlah itu, 212.000 lebih punya risiko kesehatan,” ujar Abraham dilansir siaran pers KSP, Selasa, 6 Februari 2024.

Dituturkannya, pemerintah telah membentuk tim monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan layanan skrining riwayat kesehatan dan optimalisasi kepesertaan aktif program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi petugas penyelenggara Pemilu dan Pilkada 2024.

Kata Abraham, Tim terdiri dari 12 kementerian/lembaga dan beranggotakan lebih dari 85 orang.

Menurut dia, skrining riwayat kesehatan untuk petugas Pemilu 2024 bertujuan memetakan risiko kesehatan petugas. Sehingga penyelenggaraan pesta demokrasi tahun ini tidak menimbulkan korban jiwa.

“Upaya ini sebagai bentuk kehadiran negara untuk melindungi dan memberikan hak-hak kesehatan bagi petugas. Dari sisi pemerintah, langkah ini juga upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan,” jelasnya.

Sebagai pengingat, pada 2019 sebanyak ratusan penyelenggara pemilu meninggal dunia selama pelaksanaan Pemilu 2019.

Data KPU RI menyebutkan pada Pemilu 2019 totalnya 894 petugas yang meninggal dunia dan 5.175 lainnya sakit.

Ketua KPU RI saat itu, Arief Budiman mengungkapkan beban kerja di Pemilu 2019 cukup besar sehingga menjadi salah satu faktor banyak petugas yang sakit atau meninggal dunia. (*)