Suhadi mengaku heran dengan tudingan Ahok terhadap Presiden Jokowi yang dianggap tidak bisa bekerja, karena faktanya kinerja Presiden Jokowi banyak diapresiasi banyak pihak, sehingga kepuasan masyarakat terhadap Presiden Jokowi sangat tinggi.

“Pernyataan Ahok yang mengatakan Pak Jokowi tidak bisa kerja, tentunya sangat melukai kami, para relawannya yang sekarang tegak lurus ke Jokowi. Karena faktanya Pak Jokowi dalam soal kinerja sangat bisa,” tuturnya.

Kata Suhadi, rekam jejak Presiden Jokowi tidak hanya berjanji namun juga berhasil membuktikan program-program kerjanya baik saat menjadi wali kota Solo dua periode, gubernur DKI Jakarta maupun menjadi presiden selama dua periode ini.

“Hal ini sudah ditunjukkan pada saat menjadi wali kota 2 kali di Solo dan menjadi gubernur DKI Jakarta bersama Pak Ahok. Jakarta Baru sebagai program kampanye menjadi kenyataan. Demikian juga pada saat Pak Jokowi menjadi presiden selama 2 periode, kerja-kerja fantastis telah dilakukan,” ujarnya.

Kinerja Presiden Jokowi, kata Suhadi, mendapat apresiasi besar dari publik dengan memperoleh tingkat kepuasan lebih dari 80%.

Selain itu, hasil kinerjanya bisa dirasakan dan dilihat oleh masyarakat luas, seperti pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, bandara dan bendungan masif di seluruh Indonesia.

Lalu mengambil alih saham Freeport menjadi mayoritas serta menggenjot hilirisasi sumber daya alam (SDA) Indonesia agar memberikan nilai tambah dan menjadi pondasi Indonesia Emas 2045.