Jakarta, ERANASIONAL.COM – Ketua Partai NasDem Surya Paloh akhirnya angkat suara terkait pertemuannya dengan Presiden Jokowi Minggu, 18 Februari 2024 lalu.

Kata dia saat bertemu, Presiden Jokowi tidak ada ajakan untuk hengkang dari koalisi Perubahan dan gabung ke koalisi Prabowo-Gibran.

Dia dengan tegas mengatakan hingga saat ini masih tegak lurus bersama Koalisi Perubahan, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

“Tida ada ajakan itu,” Kata Surya Paloh di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat, 23 Februari 2024 kemarin.

Ia mengaku tak ada kesepakatan yang terjalin dalam pembicaraan dengan Jokowi saat bertemu.

Dia mengaku hanya membahas soal situasi masyarakat setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 14 Februari 2024 lalu.

“Hal yang ringan-ringan. Hanya bahas masalah makan malam saja dan membicarakan bagaimana keadaan, perkembangan, situasi yang ada di tengah-tengah keseharian masyarakat kita,” paparnya.

“Tidak lebih dari pada itu. Sekali lagi saya tegaskan tidak bahas politik,” sambung dia.

Surya mengakui pertemuannya dengan Jokowi empat hari pasca pilpres itu menuai spekulasi, termasuk di internal Koalisi Perubahan.

Surya Paloh mengaku mendapatkan pertanyaan serupa dalam pertemuannya dengan Anies-Muhaimin serta Ketua Majelis Syuro dan Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Aljufri dan Ahmad Syaikhu, siang tadi.

“Banyak pembahasannya siang ini, tidak hanya satu, dua masalah. Ada juga pertemuan dengan Jokowi ditanyakan pada saya,” beber dia.

Sebagai informasi PKS, Nasdem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merupakan tiga partai politik pengusung Anies-Muhaimin yang membawa narasi perubahan.

Namun, banyak pihak menilai NasDem dan PKB sangat mungkin bergabung ke pemerintahan 2024-2029.

Terlebih, Surya Paloh sudah bertemu Jokowi usai hasil quick count sejumlah lembaga survei menunjukan bahwa pemenang kontestasi elektoral itu adalah capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. (*)