“Oleh karena itu, saya tidak berpikir bahwa segala sesuatu di sini sedang terburu-buru (konfrontasi nuklir), namun kami siap untuk itu,” tegasnya.

Meski demikian, ia mengaku kemungkinan perang nuklir bukan prospek jangka pendek. Menurutnya, “rang-orang yang berkepala dingin” mungkin akan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya skenario seperti itu.

“Tapi, Rusia siap melakukan uji coba nuklir jika AS melakukannya,” perjelasnya dimuat CNBC International.

Di kesempatan yang sama, Putin mengonfirmasi banyaknya warga Rusia yang tewas dalam perang. Namun ia mengatakan Rusia memang harus melindungi “warganya” di Ukraina, merujuk wilayah yang dianeksasi.

“Kita akan merasa tidak aman, kita akan menjadi negara kelas tiga atau empat, tidak ada yang akan memperhitungkan kita, jika kita tidak bisa melindungi diri kita sendiri,” ujarnya.

Ia pun menjawab soal kemungkinan perundingan damai dengan Ukraina. Namun, tegasnya ini harus melihat kenyataan yang ada, yaitu persepsi bahwa wilayah yang dianeksasi di Ukraina kini menjadi bagian dari Federasi Rusia dan bahwa Rusia menginginkan jaminan keamanan agar NATO untuk tidak memperluas wilayah hingga mencakup Ukraina.