Jakarta, ERANASIONAL.COM – Kondisi kekurangan cairan saat berpuasa dapat menimbulkan dehidrasi yang berpotensi memicu masalah kesehatan, seperti kelelahan, sakit kepala, hingga detak jantung tak teratur. Untuk itu, kebutuhan cairan harus benar-benar tercukupi.

Dalam memenuhi kebutuhan cairan saat bulan puasa, banyak orang cenderung mengonsumsi minuman olahan maupun instan seperti minuman isotonik. Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rahmantio Adi, menekankan kebutuhan cairan tubuh sebaiknya diperoleh dari air mineral atau air putih yang diminum sehari-hari, bukan dari minuman lain.

Minuman dengan komposisi minuman isotonik memiliki kandungan gula. Sehingga, tidak disarankan untuk dikonsumsi berlebihan.

“Kandungan gula yang tinggi memiliki efek seperti sering kencing atau meningkatkan rasa haus. Jangka panjangnya juga berakibat gampang lemas hingga peningkatan berat badan,” ungkap Rahmantio dikutip dari laman unesa.ac.id, Kamis, 21 Maret 2024.

Dosen ilmu gizi Unesa, Lini Anisfatus Sholihah, mengingatkan dalam mengatur asupan cairan selama berpuasa, sebaiknya konsumsi gula harian tidak melebihi 25 gram atau sekitar 5 sendok makan gula pasir untuk orang dewasa.

Dia mengimbau tidak mengonsumsi minuman yang terlalu dingin, karena dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Apalagi saat berpuasa di bulan yang dingin atau berhujan pada akhir-akhir ini akan memicu seseorang terkena flu.

“Konsumsi minuman es sebenarnya tidak masalah apabila dengan porsi wajar, tapi juga perlu diperhatikan kebersihannya agar tidak menimbulkan masalah pada tenggorokan,” jelas dia.

Lini mengatakan kebutuhan cairan dalam sehari yaitu sekitar 2 liter atau setara dengan 8 gelas air mineral. Untuk membagi asupan cairan secara optimal, dia membagikan tips cara memenuhi kebutuhan cairan saat berpuasa.

Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan rumus 2-4-2, yaitu 2 gelas saat berbuka puasa, 4 gelas saat malam hari, dan 2 gelas saat sahur.

“Pembagian empat gelas saat malam hari ini tidak langsung diminum sekaligus, bisa dibagi lagi saat habis tarawih dan sebelum tidur,” beber dia.

Lini menyebut pembagian jadwal ini bertujuan agar lambung tetap aman untuk makanan utama dan tidak terlalu penuh dengan minuman, yang juga penting sebagai sumber energi. Total asupan cairan dalam sehari sebaiknya mencapai 8 gelas untuk memastikan kecukupan hidrasi selama berpuasa.