Jakarta, ERANASIONAL.COM – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut, pihaknya membuka komunikasi dengan Ketua DPP PDI Perjuangan atau PDI-P Puan Maharani.

Komunikasi itu untuk mewujudkan pertemuan antara Presiden RI Terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Selain Puan, Ia mengaku juga menjalin komunikasi dengan jajaran elite PDI-P lainnya. Namun, ia tak menjelaskan secara rinci terkait sosok kader PDI-P tersebut.

“Dengan Ibu Puan, komunikasinya baik. Komunikasi dengan teman-teman elite PDI-P juga pembicaraannya baik. Komunikasi itu sedang kita bangun, komunikasi itu sedang kita rencanakan insya Allah,” kata Muzani di Jakarta, Kamis 25 April 2024.

Selain itu, dirinya juga belum bisa memastikan waktu pasti rencana pertemuan antara Prabowo dengan Megawati.

“Sudah diomong-ngomongkan, tinggal tunggu wktu yang tepat,” kata Muzani.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah mengatakan, jika pertemuan antara Megawati-Prabowo adalah bersifat politik, maka masih harus menunggu hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-V PDI-P yang dilakukan pada 24-26 Mei mendatang.

“Jika pertemuan yang dimaksud adalah bersifat politik formal kenegaraan, maka kita akan masih menunggu sebuah rapat kerja nasional yang tadi Mas Djarot (Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat) sudah informasikan detail tanggalnya, yaitu 24, 25, 26 Mei yang akan datang,” kata Basarah di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, dikutip dari Kompas.com, Senin 22 April 2024 malam.

Basarah menyatakan, kemungkinan Megawati dan Prabowo bertemu masih ada. Terlebih, keduanya tidak pernah memiliki konflik pribadi dan telah menjalin komunikasi serta hubungan yang baik selama bertahun-tahun.

“Secara pribadi, hubungan Bu Mega dengan Pak Prabowo sangat baik. Mereka berdua punya sejarah panjang di dalam hubungan antar manusia bangsa Indonesia tersebut,” ujarnya.

Wakil Ketua MPR ini menjelaskan, Megawati mengetahui kapan waktu dan momentum yang tepat untuk mengadakan pertemuan. Oleh karena itu, kemungkinan pertemuan yang bersifat pribadi juga ada.

“Ibu Megawati adalah seorang tokoh bangsa yang tahu persis protokolernya, mana protokoler sebagai pribadi, seorang warga negara Indonesia, seperti beliau menuliskan di amicus curiae kemarin, kapan beliau sebagai seorang ibu, dan kapan beliau sebagai seorang ketua umum partai politik, dan kapan beliau sebagai Presiden Republik Indonesia kelima,” jelas Basarah. []