Jakarta, ERANASIONAL.COM – Gelombang panas melanda beberapa negara di ASIA seperti Thailand, Myanmar dan India terasa juga di Indonesia.

Untuk itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat keluar rumah.

“Kalau keluar rumah usahakan pakai payung atau jalannya di tempat yang aman dari Matahari langsung. Karena panas yang baik hanya saat pagi,” kata Menkes Budi kepada wartawan setelah membuka acara NAPAK di Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Menkes Budi juga mengatakan beragam penyakit baru akan muncul saat cuaca panas ekstrem menyerang. Salah satunya dampak dari radiasi.

“Kalau itu radiasinya kena ke kita bisa menyebabkan mutasi dari genetik,” kata Menkes Budi.

Menkes Budi juga mengatakan telah berkoordinasi dengan BMKG terkait situasi tersebut.

“Iya sudah berkoordinasi dengan BMKG,” jawabnya.

Berdasarkan informasi perkembangan musim BMKG, diketahui bahwa sekitar 63% wilayah Zona Musim diprediksi mengalami Awal Musim Kemarau pada bulan Mei hingga Agustus 2024.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam siaran pers yang diunggah di situs BMKG mengatakan, terkait dengan fenomena suhu panas di Indonesia, bahwa hal tersebut terjadi karena posisi semu matahari pada bulan April berada dekat sekitar khatulistiwa dan menyebabkan suhu udara di sebagian wilayah Indonesia menjadi relatif cukup terik saat siang hari.

“Fenomena suhu panas di Indonesia bukan merupakan heat wave (gelombang panas), karena memiliki karakteristik fenomena yang berbeda, di mana hanya dipicu oleh faktor pemanasan permukaan sebagai dampak dari siklus gerak semu matahari sehingga dapat terjadi berulang dalam setiap tahun,” tambah Guswanto.