Jakarta, ERANASIONAL.COM – Diplomat Amerika Serikat (AS) Richard Haass menggambarkan deklarasi Presiden AS Joe Biden bahwa pemerintahannya akan berhenti memasok senjata tertentu ke Israel jika negara tersebut tetap melanjutkan invasi ke Rafah di Jalur Gaza, Palestina, sebagai sebuah ‘gempa bumi’ bagi hubungan Negeri Paman Sam dan Israel.
Adapun ‘gempa bumi’ diartikan sebagai guncangan yang membawa hubungan AS dan Israel. Seperi diketahui, AS adalah pendukung utama Israel selama ini dan AS adalah pemasok senjata bagi Israel.
“Ini pasti gempa bumi,” ujar Haass, mantan presiden Dewan Hubungan Luar Negeri dan penasihat kebijakan pada masa pemerintahan George W. Bush, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Israel Haaretz.
“Ada skeptisisme nyata dalam pemerintahan bahwa (serangan) Rafah akan mewujudkan kesepakatan bagi (pembebasan) sandera, seperti yang dikatakan Israel.”
Beberapa minggu terakhir telah terjadi pertikaian antara Israel dan Hamas dengan mediator utama a.l. Qatar, Mesir dan Amerika Serikat. Semua mediator yang terlibat berusaha mencapai kesepakatan yang akan memungkinkan gencatan senjata antara pihak-pihak yang bertikai dan pembebasan sandera yang masih ditahan oleh Israel dan kelompok militan Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah lama mendorong invasi ke Rafah – kota paling selatan Gaza di mana lebih dari satu juta pengungsi Palestina berlindung – dengan mengatakan bahwa invasi tersebut penting untuk mengalahkan Hamas dan memenangkan perang.
Banyak negara dan organisasi bantuan kemanusiaan termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan WHO yang telah memperingatkan dampak kemanusiaan besar dari invasi di wilayah padat penduduk tersebut. Wilayah Rafah sejauh ini telah dihancurkan oleh serangan militer, penyakit, dan kelaparan.
Deklarasi Biden ini mengejutkan banyak pihak karena disampaikan tak lama setelah komitmen AS mendukung Israel.
“Saya tegaskan bahwa jika mereka masuk ke Rafah – mereka belum masuk ke Rafah – jika mereka masuk ke Rafah, saya tidak akan memasok senjata yang secara historis digunakan untuk menghadapi Rafah, untuk menghadapi kota-kota – yang menangani masalah itu,” kata Biden dalam wawancara dengan CNN yang disiarkan Kamis (9/5/2024).
“Warga sipil telah terbunuh di Gaza sebagai akibat dari bom-bom tersebut dan cara-cara lain yang mereka lakukan untuk menyerang pusat-pusat pemukiman,” katanya, ketika ditanya wartawan apakah bom seberat 2.000 pon yang dikirim AS ke Israel telah membunuh warga sipil.
Tinggalkan Balasan