PT Pertamina Patra Niaga sebelumnya membeberkan pertimbangan perseroan untuk menaikkan harga BBM nonsubsidinya pada awal Agustus tahun ini secara bertahap. Keputusan tersebut dilakukan seiring dengan naiknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan rata-rata harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP).

“Penyesuaian harga BBM nonsubsidi Pertamina Patra Niaga mengacu pada tren harga rata-rata publikasi minyak dunia atau ICP dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika (US$),” ujar Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, dalam keterangan resminya.

Meski demikian, Heppy mengatakan penyesuaian harga tersebut diklaim tetap mempertimbangkan stabilitas ekonomi serta mempertimbangkan daya beli masyarakat.

Sekadar catatan, harga BBM lain setara Pertamax memang sudah mengalami kenaikan di atas Rp13.700/liter. Misalnya, Shell Super 92 dibanderol Rp14.520/liter atau naik Rp710 dari bulan sebelumnya Rp13.810/liter.

Adapun, harga BP-92 adalah Rp13.850/liter. Harga ini naik Rp400 dari bulan sebelumnya yakni Rp13.450/liter. Sementara itu, harga Revvo 92 adalah Rp14.320/liter, naik Rp720 dibandingkan sebelumnya