Cirebon, ERANASIONAL.COM – Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen (Purn) Susno Duadji mengatakan, polisi banyak melakukan kesalahan dalam kasus kematian Vina dan Eky Cirebon.

Kesalahan yang dilakukan polisi kata dia, mulai dari penangkapan tanpa surat perintah, tersangka tak didampingi pengacara, hingga penganiayaan.

Hal itu disampaikan Susno Duadji menjawab pertanyaan tim kuasa hukum enam terpidana kasus Vina Cirebon dalam sidang Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon, Jawa Barat, Rabu 18 September 2024.

“Bilamana ada satu peristiwa pidana ditangkap oleh salah satu anggota kepolisian tapi bukan yang berwenang karena tidak dilengkapi surat perintah untuk penangkapan lalu mengadakan interogasi sendiri yang diduga ada penganiayaan sendiri untuk mendapatkan pengakuan dari yang ditangkap tadi, dan kemudian dibuatkan LP dalam tempo kurang dari 24 jam, menurut ahli dalam kepolisian apakah wajar, apakah diperbolehkan?” tanya tim kuasa hukumnya.

“Kalau ini terjadi di Indonesia dan terjadinya di Jawa Barat dan saya pernah jadi Kapolda Jawa Barat, saya pingsan di sini. Jadi jawaban saya cukup itu,” ucap Susno Duadji, dikutip dari Okezone.

Susno tadinya berharap itu hanya ilusi dan tidak terjadi di Indonesia.

“Mudah-mudahan yang ditanyakan oleh penasihat hukum ini adalah ilusi kasus, semoga tidak terjadi di Indonesia ya,” ucapnya.

Menurut Susno pengungkapan kasus Vina dan Eky sangat janggal melihat kesalahan yang dilakukan oleh pihak kepolisian dalam pengungkapan dan penyelidikan kasus tersebut.

“Karena salahnya sangat banyak. Nangkap tidak punya surat perintah, bukan pada bagiannya, tidak didampingi advokat atau pengacara, kemudian dipukul, kemudian di macam-macam lah yang menyedihkan,” jelasnya.

“Kalau itu terjadi di Jawa Barat yang saya pernah menjadi Kapolda di situ, izin saya pingsan di sini,” lanjutnya.

Jika kasus tersebut nyata terjadi di Indonesia, kata Susno Duadji, maka Kapolri harus turun tangan.

“Kalau itu benar, Pak Kapolri harus dengar. Pak Kapolri itu junior saya, saya tidak pernah menjadi senior mengajarkan yang tidak benar,” pungkasnya. []