Sementara itu, Staf Bidang Standardisasi Instrumen Meteorologi BMKG Najib Habibie menjelaskan hasil monitoring tahun ini menunjukan ketebalan es di Puncak Sudirman hanya tinggal empat meter saja.
Data ini didapatkan setelah pada tahun 2023 sebanyak 14 stake (alat pengukur ketebalan es) sudah tersingkap.
“Ketebalan es sudah menyusut signifikan dari hasil pengukuran BMKG sebelumnya, yaitu 32 meter pada tahun 2010, dan 5,6 meter saat November 2015 – Mei 2016,” tambahnya.
Upaya monitoring gletser di Papua ini sudah dilakukan sejak tahun 2010 bekerja sama dengan PT. Freeport Indonesia, memasang stake berupa beberapa potongan pipa yang disambungkan dengan tali, dan kemudian akan dimonitor secara berkala.
Berapa potongan pipa yang sudah terekspos ke permukaan untuk menandakan luasan dan ketebalan es yang sudah mengilang,
Tahun 2010 hingga 2017 monitoring dilakukan secara langsung hingga Puncak Sudirman.
Namun setelah 2017 monitoring dilakukan secara visual melalui udara dengan flyover dikarenakan akses untuk sampai ke puncak sudah tidak memungkinkan.
BMKG mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mengawal dan mendokumentasikan jelang kepunahan salju abadi di masa yang akan datang. []
Tinggalkan Balasan