Bali, ERANASIONAL.COM – Industri properti di Bali menunjukkan tren positif yang signifikan pada tahun 2025. Setelah pandemi, sektor ini mengalami pemulihan yang lebih cepat dari yang diperkirakan.
Hal ini dilihat dengan kenaikan harga properti rata-rata mencapai 13,2% per tahun. Ini adalah angka tertinggi dibandingkan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Kenaikan ini didorong oleh tingginya permintaan dari wisatawan dan investor, serta terbatasnya ketersediaan lahan di kawasan populer seperti Seminyak, Canggu, Uluwatu, Sanur, dan Ubud.
Infrastruktur yang mendukung gaya hidup kerja jarak jauh menjadikan Bali pilihan favorit bagi para profesional yang bekerja secara remote. Meskipun biaya hidup meningkat, banyak digital nomad yang merasa Bali menawarkan kualitas hidup yang seimbang antara pekerjaan dan rekreasi.
Dengan kombinasi pertumbuhan sektor pariwisata, investasi asing yang meningkat, dan dukungan terhadap gaya hidup digital nomad dan pekerja profesional, industri properti di Bali diperkirakan akan terus berkembang pesat.
Proyeksi menunjukkan bahwa harga properti di Bali berpotensi untuk terus mengalami peningkatan diatas 10% pada tahun 2025, hal ini dipandang sebagai peluang yang menarik bagi investor lokal maupun internasional.
Berbagai tipe properti kini berkembang pesat di Bali untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Mulai dari vila mewah dan condotel hingga kawasan hunian yang menawarkan fasilitas gaya hidup lengkap.
Para pengembang tidak hanya fokus pada pembangunan hunian, tetapi juga menciptakan pengalaman hidup yang holistik. Yakni dengan menggabungkan desain arsitektur yang menarik, teknologi modern, serta akses ke fasilitas rekreasi dan komunitas.
Selain itu, regulasi dan kepastian hukum terkait kepemilikan properti semakin diperkuat, menjadikan Bali sebagai tujuan investasi jangka panjang yang menarik bagi investor lokal maupun internasional.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan