Jakarta, ERANASIONAL.COM – Jakarta Asia Culture Exchange (JACE) resmi mengumumkan aspirasinya untuk memperkuat kolaborasi regional dengan mempersiapkan keterlibatan di masa depan bersama Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Sebelum hadir di Indonesia, JACE telah lebih dulu terbentuk dan aktif di berbagai negara, di antaranya Jepang, New York (USA), Kamboja, Bangladesh, Nepal, Kongo, dan Ghana. Kehadiran di Indonesia menandai langkah penting untuk memperluas jangkauan dan memperkuat peran JACE di kawasan Asia Tenggara.
Dalam pernyataannya, JACE menegaskan komitmennya untuk menyelaraskan berbagai program dengan nilai-nilai inti ASEAN, khususnya di bidang pendidikan, budaya, bantuan kemanusiaan, agama, serta pembangunan sosial.
“Langkah ini merupakan wujud nyata misi kami untuk memberdayakan generasi muda, memperkuat pemahaman lintas budaya, dan mendukung pembangunan berkelanjutan,” ujar Founder Masahiro Sakata kepada wartawan Sabtu (6/9/2025).
Melalui keterlibatan ini, JACE berharap dapat meningkatkan kapasitas organisasi untuk:
Memperluas program pertukaran lintas budaya di kawasan Asia Tenggara.
Berkontribusi pada visi ASEAN tentang persatuan, perdamaian, dan kesejahteraan.
Membangun jaringan strategis dengan pemerintah, lembaga, serta komunitas di negara anggota ASEAN.
Pembina JACE, Sutaryono Musa Khaliq, menekankan bahwa ASEAN bukan hanya wadah kerja sama antarnegara, tetapi juga ruang bagi masyarakat sipil untuk tumbuh bersama.
Sementara itu, Siti Amelia Gisti Rania selaku Pengawas menyebut inisiatif ini akan menjadi langkah penting dalam memperkuat solidaritas budaya dan sosial.
Kepengurusan JACE di Indonesia diperkuat oleh sejumlah tokoh, antara lain Jean Daniel Fonkou (Pengurus), Ully Artha (Sekretaris) dan Dian Salsa Amanda (Bendahara).
“Bersama ASEAN, kami ingin menghadirkan masa depan yang lebih kuat, bersatu, dan terhubung secara budaya,” tutup Masahiro Sakata.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan