Jakarta, ERANASIONAL.COM- Presiden Prabowo Subianto memperketat Standar Operasional Prosedur (SOP) program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mencegah keracunan, meski insidennya 0,0007 persen.
Ia menyampaikan hal itu saat berdiskusi bersama Chairman dan Pemimpin Redaksi Forbes , Malcolm Stevenson Jr alias Steve Forbes di Hotel St Regis, Jakarta, Rabu (15/10) malam WIB.
Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk memperketat standar operasional prosedur (SOP) dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“ Langkah ini diambil guna mencegah insiden keracunan dan berbagai persoalan lain yang mungkin timbul dari program berskala masif tersebut. Pengetatan pengawasan ini menjadi prioritas utama demi menjamin keamanan pangan bagi seluruh penerima manfaat,” ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan memang ada gangguan pada MBG tersebut, dan ada keracunan makanan.
“Tapi ketika kita menghitung jumlah makanan yang telah diedarkan, jumlah keracunan makanan, statistiknya 0,0007,” kata Prabowo.
Prabowo mengatakan ia akan berusaha menekan angka keracunan MBG itu hingga nol kasus. Ia menekankan bahwa pemerintah sama sekali tidak menginginkan adanya anak Indonesia yang keracunan setelah menyantap MBG.
Tapi menurut saya, dalam setiap usaha manusia, untuk mencapai nol kecelakaan atau nol kesalahan, menurut saya hal itu sangat jarang terjadi, ucap dia.
Prabowo menyatakan pemerintah tidak tinggal diam atas kasus keracunan itu. Ia mengatakan pemerintah telah meningkatkan SOP mereka di program MBG.
“Peralatan modern untuk memanaskan udara, untuk memanaskan alat makan,” ucapnya.
Pada saat yang sama, Prabowo juga menyampaikan bahwa saat ini sudah ada sekitar 11.900 dapur yang beroperasi menjalankan program MBG ini.
Prabowo mengatakan saat ini penerima manfaat MBG juga telah menyentuh hingga 35,4 juta penerima manfaat.
“Dan itu setara dengan tujuh kali [populasi] Singapura. Jadi, kami memberi makan sebanyak tujuh kali [populasi] Singapura setiap hari,” ujar dia.
Tinggalkan Balasan