Tiongkok, ERANASIONAL.COM– Dari sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Tiongkok, Angel Yeast Co. Berhasil tumbuh menjadi perusahaan berskala global. Transformasi inilah yang dipelajari Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara saat berkunjung ke kantor pusat Angel Yeast Co. Di Kota Yichang, Tiongkok, Senin (13/10).
“Angel Yeast awalnya merupakan BUMD, namun didukung penuh oleh pemerintah. Mereka diberi tanggung jawab moral, dikelola dengan manajemen yang baik, hingga akhirnya mampu berkembang menjadi perusahaan global,” ujar Menteri Transmigrasi M. Iftitah dalam keterangannya diterima Eranasional di Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Didirikan sejak 1986, Angel Yeast Co. Menjadi contoh sukses transformasi BUMD yang awalnya dimiliki pemerintah daerah Yichang. Kini, perusahaan tersebut tumbuh menjadi produsen ragi terbesar di Asia dan ketiga terbesar di dunia. Selain memproduksi ragi, Angel Yeast juga mengembangkan berbagai solusi bahan alami untuk industri makanan dan minuman, nutrisi, serta bioteknologi.
“Saya melihat di Yichang ini ada sekitar 15 pabrik yang dikembangkan Angel Yeast. Hasilnya luar biasa. Meski berdiri sejak 1986, pertumbuhannya semakin pesat seiring dengan adanya program transmigrasi di Yichang. Industri ragi ini menjadi bagian dari integrasi pemerintah dalam menciptakan lebih banyak lapangan kerja,” ungkap Iftitah.
Saat ini Angel Yeast Co. Memiliki 33 lokasi produksi di berbagai negara, termasuk di Mesir, Rusia, dan Indonesia, dengan total sekitar 13.000 karyawan. Di Yichang sendiri terdapat lebih dari 10 fasilitas produksi yang juga berfungsi sebagai pusat riset dan pengembangan teknologi.
Selain mempelajari manajemen perusahaan, kunjungan Mentrans juga menyoroti investasi Angel Yeast di Indonesia.
Sejak Oktober 2024, perusahaan tersebut telah merealisasikan investasi senilai US$43,46 juta untuk membangun pabrik di Provinsi Lampung. Pabrik seluas 15,3 hektare itu bermitra dengan PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) dan diproyeksikan menyerap sekitar 800–1.000 tenaga kerja lokal.
“Angel Yeast memilih Lampung karena lokasinya dekat dengan sumber bahan baku berupa ampas tebu. Ini menjadi contoh kolaborasi strategis antara industri global dan potensi daerah di Indonesia,” jelas Iftitah.
Angel Yeast juga memproduksi berbagai produk turunan dari ragi untuk sektor baking, nutrition & health, food seasoning, hingga biotechnology. Selain itu, perusahaan ini turut mengelola produksi teh dan olahan jeruk yang diekspor ke lebih dari 70 negara.
“Kami melihat seluruh proses produksi di Angel Yeast dilakukan secara ilmiah, efisien, dan berorientasi pada kesejahteraan karyawan. Prinsip bahwa karyawan yang bahagia akan memberikan pelayanan terbaik patut ditiru oleh industri di Indonesia,” tambahnya.
Menurut Iftitah, keberhasilan Angel Yeast Co. Tidak terlepas dari dukungan pemerintah lokal Yichang yang konsisten mendorong inovasi dan peningkatan nilai tambah produk daerah.
Salah satu contoh nyata, kata Iftitah, dalah pengembangan teh Yichang menjadi komoditas unggulan ekspor.
“Produksi teh ini merupakan bentuk perhatian pemerintah lokal dalam memajukan komoditas yang awalnya kurang diminati. Produksi teh di Angel Yeast baru berjalan tiga tahun. Dulu para petani bekerja secara individual, kini diterapkan sistem industrialisasi. Seluruh petani teh di Yichang mendapat pendampingan dari Angel Yeast Co., yang merupakan BUMD milik pemerintah daerah,” tutupnya
Tinggalkan Balasan