Foto Ilustrasi pasca bencana banjir.

Jakarta [Eranasional] Melansir dari website resmi www.anri.go.id Arsip Nasional RI mempunyai program untuk mempreservasi dan meningkatkan aksesibilitas arsip statis yang merupakan arsip bernilai guna tinggi, salah satunya adalah arsip yang rusak akibat terjadi nya bencana, banjir, kebakaran, gempa bumi dll.

Salah satu programnya, ANRI mencoba melindungi dan menyelamatkan arsip pascabencana, terutama yang terjadi di dalam Indonesia. Program ini berawal dari tahun 2004 ketika terjadi bencana Tsunami yang menimpa Aceh dan Nias.

Bencana Tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 , merupakan bencana besar, yang tidak hanya menghilangkan nyawa dan material, tetapi sebagian besar arsip ikut hanyut dan hilang. Hal ini juga di alami negara-negara sekitar Indonesia seperti Sri Lanka, Thailand, dan India.

Banyak masyarakat yang selamat dari bencana tetapi kehilangan rumahnya. Mereka tidak hanya kehilangan keluarganya, tetapi juga property.

Hal inilah yang membangkitkan ANRI untuk menyelamatkan sertifikat kepemilikan atas tanah-tanah para korban bencana tsunami ini.

Dengan menggunakan tehnologi Vacum Freeze Dry Chamber yang merupakan bantuan dari Jepang ANRI dapat menyelamatkan arsip-arsip yang terkena bencana ini. Program ini akhirnya berlanjut sampai sekarang.

Selain itu, pada tahun 2013,  ANRI juga mulai memberikan layanan perbaikan akibat bencan banjir kepada masyarakat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Tanggerang secara gratis.

Dalam program ini masyarakat secara individu  dapat memperbaikin arsipnya dengan cara datang langsung ke kantor ANRI, jalan Ampera Raya nomor 7 Jakarta Selatan.

Mekanisme Prosedur Layanan Perbaikan Arsip Milik Masyarakat Yang Terkena Dampak Bencana sebagai berikut :

Untuk informasi lebih lanjut tentang layanan perawatan arsip pascabencana dapat menghubungi nomor telp. (021) 7805851 ext. 406

(Fyan/anti/red).