JAKARTA – Pemerintah Australia memberi tunjangan kepada warga Sydney yang terkena dampak lockdown. Warga yang kehilangan waktu kerja lebih dari 20 jam per minggu akan mendapat tambahan uang AU$ 150 atau sekitar Rp 1,6 juta per minggu.
Sedangkan yang kehilangan jam kerja di bawah 20 jam per minggu akan mendapat tambahan AU$ 75 atau sekitar Rp 800 ribu per minggu.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison juga mengalokasikan anggaran untuk mereka yang kehilangan pekerjaan akibat lockdown. Untuk orang-orang yang kehilangan sebagian besar pendapatan, pemerintah akan memberi bantuan AU$ 750 per minggu atau sekitar Rp 8 juta. Sedangkan yang pendapatannya berkurang sebagian, akan mendapat bantuan AU$ 450 per minggu atau sekitar Rp 4,8 juta.
Pembayaran akan dilakukan mulai awal pekan depan. Namun jika terjadi lagi lockdown di masa menatang, bantuan akan tersedia mulai pekan pertama.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan bantuan untuk mereka yang selama ini menerima tunjangan kesejahteraan seperti tunjangan generasi muda dan tunjangan pengasuh. Besarnya adalah AU$ 200 per minggu atau lebih dari Rp 2 juta jika kehilangan lebih dari delapan jam kerja.
“Prioritasnya adalah memastikan kami ada di sana untuk mendukung mereka yang membutuhkan bantuan,” kata Morrison.
Pemberian bantuan bencana ini menurut Morrison akan menambah beban anggaran pemerintah federal $750 juta atau sekitar Rp 8 miliar seminggu.
Jumlah pembayaran bencana yang baru itu mirip dengan skema JobKeeper. Namun Morrison mengatakan tak akan memberlakukan kembali skema JobKeeper. “Itu bukan solusi yang tepat sekarang,” kata Morrison.
Sebelumnya New South Wales NSW dan pemerintah federal telah mengumumkan tunjangan untuk sektor usaha yang terkena dampak lockdown sebesar AU$ 100 ribu per minggu atau sekitar Rp 1 miliar.
Tinggalkan Balasan