Beijing, ERANASIONAL.COM – Banjir bandang menerjang sebuah panti jompo di Beijing, China, dan menewakan 31 penghuninya.

Rekaman video memperlihatkan tim gawat darurat mengarungi air setinggi dada, mencoba menyelamatkan mereka yang terjebak di panti jompo yang terletak di Distrik Myun di pinggiran kota Beijing itu.

Banyak korban tewas dilaporkan karena tidak bisa bergerak akibat usia lanjut.

Dilansir BBC, Jumat 1 Agustus 2025, para pejabat setempat mengakui adanya celah dalam perencanaan tanggap darurat.

Mereka juga mengatakan insiden itu merupakan pelajaran pahit yang bisa menjadi peringatan.

Sebanyak 44 orang tewas dalam banjir Beijing, yang terjadi selama musim panas dengan cuaca ekstrem di seluruh China.

Gelombang panas yang memecahkan rekor melanda wilayah timur China pada awal bulan ini, sementara banjir terpisah melanda wilayah barat daya negara itu.

Media China mengungkapkan sekitar 77 warga Lansia berada di dalam panti jompo tersebut ketika banjir melanda, dan menjebak sekitar 40 orang dari mereka karena ketinggian air naik hampir 2 meter.

Fasilitas yang terletak di Kota Taishitun itu merawat mereka yang cacat berat, berpenghasilan rendah, atau menerima tunjangan hidup minimal.

“Untuk waktu yang lama, wilayah pusat kota tempat panti jompo itu berada dianggap aman, sehingga tidak termasuk dalam cakupan evakuasi rencana,” ujar seorang pejabat China, dikutip dari Kompas, Jumat 1 Agustus 2025.

“Ini menunjukkan adanya celah dalam perencanaan darurat kami. Pemahaman kami tentang cuaca ekstrem belum memadai, dan pelajaran pahit ini telah menjadi peringatan,” tambahnya.

Sementara pejabat lainnya mengungkapkan, di Provinsi Hebei yang berdekatan, 16 orang tewas akibat hujan ekstrem.

Baca Juga: Banjir Bandang dan Tanah Longsor Terjang Beijing, 38 Orang Tewas dan 80.000 Dievakuasi

Di Chengde, delapan orang tewas, sementara 18 lainnya masih hilang.

Beijing memang tak asing dengan banjir, terutama di bulan-bulan musim panas.

Salah satu banjir paling mematikan yang tercatat terjadi pada Juli 2012, ketika hujan deras setinggi 190 mm, mengguyur kota dalam sehari, menewaskan 79 orang. []