Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet membuka Sidang Tahunan MPR bersama Presiden Joko Widodo, Senin (16/8/2021) pagi. Dok Istimewa

Jakarta- Sidang tahunan bersama MPR RI- DPR RI- DPD RI digelar secara terbatas di Gedung Nusantara Komplek Parlemen Jakarta, Senin (16/8). Peserta sidang yang menghadiri secara fisik hanya dibatasi 60 orang..

Selain pembatasan jumlah orang yang hadir, dari aspek waktu pelaksanaan Sidang Tahunan MPR RI juga dipercepat dan lebih sederhana. Sidang yang digelar terbatas ini menyesuaikan kondisi pandemi Covid-

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet membuka Sidang Tahunan MPR bersama Presiden Joko Widodo, Senin (16/8/2021) pagi. Dalam sambutannya, ia langsung menyoroti pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan.

Bamsoet menyatakan, pandemi Covid-19 telah berdampak luas terhadap berbagai dimensi kehidupan bermasyarakat, khususnya dari sisi ekonomi.

“Kita semua masyarakat merasakan dampaknya, baik yang tinggal di perkotaan atau pedesaan. Utamanya semakin melemahnya ketahanan ekonomi masyarakat akibat menurunnya pendapatan akibat pemutusan hubungan kerja dan tidak adanya kesempatan atau lapangan kerja,” tuturnya dalam Sidang Tahunan MPR di Gedung Nusantara, Jakarta, Senin (16/8/2021).

Ditekankan Bamsoet, pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19 paling dirasakan oleh kelompok masyarakat kecil dan menengah. Utamanya mereka-mereka yang mencari nafkah sebagai pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Dampak lainnya adalah hilangnya kesempatan berusaha akibat terbatasnya aktivitas ekonomi masyarakat, modal dan investasi untuk menopang perekonomian masyarakat, pengusaha kecil, maupun menengah,” ujar dia.

Namun, Ketua MPR mengapresiasi pemerintah yang telah berupaya meredam pelemahan ekonomi dengan mengeluarkan sejumlah paket kebijakan.

Politisi Golkar ini pun berterimakasih terhadap pemerintah yang secara sukarela mau memotong belanja anggarannya untuk kepentingan masyarakat dalam bentuk bantuan sosial (bansos).

“Kami sangat mendukung sepenuhnya relokasi APBN dan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dalam bentuk program perlindungan sosial dengan beragam skema dan saluran,” ungkap dia.

“Refocussing anggaran kesehatan, realokasi dukungan UMKM dan korporasi, bantuan langsung tunai dana desa, insentif usaha, serta potongan tarif listrik PLN, adalah langkah kebijakan yang tepat untuk menangani dampak ekonomi dan sosial akibat pandemi Covid-19,” papar Bamsoet.