Illustrasi Penipuan Lowongan Kerja.

JAKARTA | Modus penipuan berkedok lowongan kerja masih kian marak terjadi. Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang menciptakan banyak pengangguran baru. Momentum ini, kerap dimanfaatkan oleh sejumlah oknum mengatasnamakan sebuah Perusahaan Terbuka (PT) untuk melakulan rekrutmen pegawai palsu.

Seperti yang dialami oleh Indra. Pria asal Sumatera yang merantau ke Jakarta ini, menjadi korban penipuan lowongan kerja. Untuk bisa mencapai tahap interview dirinya dimintai sejumlah uang total sampai jutaan dengan berbagai tahapan. Uang tersebut ditujukan untuk mempermulus proses perekrutan.

Uang sudah diserahkan, panggilan kerja pun belum ada hingga saat ini.

“Modusnya pertama biaya pendaftaran 20rb,
trus deposit 800rb, biaya training 500rb, biaya penempatan 100rb, dan materai sebanyak 6x sebesar 60rb. Nanti kalau udah ngasih uang tersebut langsung tunggu panggilan masuk kerja,” ujarnya kepada eranasional.com, kamis (7/10/2021).

Awalnya Aindra tidak menaruh curiga sama sekali ketika mendapatkan panggilan seleksi sekaligus interview dari perusahaan bersangkutan sebut saja PT. CJA, melalui email dan WhatsApp pribadinya. Pesan itu berupa konfirmasi jadwal interview yang dikirim dari HRD Personalia perusahaan tersebut.

Sebelum mendapatkan panggilan, dirinya memang telah mengirimkan email ke perusahaan tersebut dengan format sesuai dengan ketentuan diminta perusahaan. Adapun informasi lowongan pekerjaan di salah satu perusahaan itu didapat dari media sosial dan aplikasi OLX atau situs pencari kerja.

Namun rasa curiga itu muncul, ketika ia telah menyerahkan sejumlah uang tersebut dan melakukan sesi interview perusahaan, alamat pihak perusahaan Lokasinya tepat berada di jalan Ciputat raya, Jakarta Selatan.

Indra menjelaskan, PT tersebut sering berganti nama setiap melakukan modusnya, bahkan korban nya juga sudah banyak yang kena, namun dirinya enggan untuk melaporkan ke pihak kepolisian takut tidak ditanggapi.

“udah byk kena biaya ini itu tp gak juga ada panggilang kerja atau penempatan ya”

“kalau lapor polisi cuma saya sendiri kayak gk di tanggepin, yg lain pada gak berani lapor karena takut di ancam mungkin nanti uang yg sudah mereka keluarkan pada gak kembali.”

Bahkan, saya udah nungguin sembunyi” depan kantor ya buat ngajakin yg lain buat lapor polisi aja, tapi pada gak berani karena itu tadi udah keluar banyak biaya takut gak kembali, ‘terangnya.

Atas maraknya penipuan tersebut, dia pun meminta kepada pemerintah untuk menindak tegas perusahaan-perusahaan nakal tersebut. Pemerintah juga diminta untuk memberikan himbauan khusus kepada masyarakat agar tidak kembali menjadi korban.

Sementara itu, mengutip laman resmi jobstreet.com disebutkan ciri-ciri undangan interview palsu, biasanya tidak menyebut posisi atau lowongan. Mereka hanya menyebutkan langsung informasi lokasi dan waktu untuk interview kerja, juga persyaratan dasar seperti membawa fotokopi KTP, alat tulis dan printan surat undangan dari email.

Hal lain yang paling menonjol dari undangan kerja wawancara palsu adalah lembaran/lampiran tentang informasi wawancara yang terlalu banyak. Hingga membuat informasi yang ada di undangan wawancara kerja tersebut terlihat tidak relevan dan tidak masuk akal.

Kemudian cara paling gampang untuk mengetahui apakah undangan wawancara kerja tersebut benar atau tidak, bisa kamu langsung cari di internet nama perusahaan yang dicantumkan pada undangan wawancara. Dan lihat artikel atau website terkait apa yang keluar dalam pencariannya.

Jika undangan itu memang asli pasti akan keluar website resmi perusahaan terkait, atau informasi lengkap atau profil perusahaannya secara lengkap seperti alamatnya, jam kerjanya hingga nomor kantornya. Tapi jika yang keluar justru blog-blog atau situs cari kerja berarti ada kemungkinan undangan itu adalah modus penipuan.