Diperkirakan biaya yang akan dikeluarkan sebesar 3 miliar dollar AS (Rp 43 triliun).

“Restorasi diperkirakan memakan waktu lebih dari 3 miliar USD dan lebih dari lima tahun,” kata pernyataan itu.

“Tugas kami adalah memastikan bahwa biaya ini ditanggung oleh Federasi Rusia, yang telah menyebabkan kerusakan yang disengaja pada penerbangan Ukraina dan sektor kargo udara.”

Dalam pernyataan selanjutnya, perusahaan mengatakan pesawat itu berada di dekat Kyiv sejak 24 Februari untuk menjalani perawatan.

“Menurut direktur Antonov Airlines, salah satu mesin dibongkar untuk diperbaiki dan pesawat tidak bisa lepas landas hari itu, meskipun perintah yang sesuai telah diberikan,” katanya.

Pasukan Rusia mengklaim telah merebut lapangan terbang Hostomel, tempat AN-225 berada, pada hari Jumat. Sebuah tim CNN di lapangan menyaksikan pasukan lintas udara Rusia mengambil posisi.

Antonov An-225 Mriya telah beroperasi lebih dari 30 tahun sejak zaman Uni Soviet.

AN-225 dirancang untuk membantu pengangkutan udara selama krisis di negara lain. Pesawat ini telah dipakai mengangkut bantuan untuk korban gempa bumi Haiti 2010 dan ke Republik Dominika.

Selama masa-masa awal pandemi Covid, digunakan untuk mengangkut pasokan medis ke daerah-daerah yang terkena dampak.

Popularitasnya di dunia penerbangan membuatnya sering menarik banyak orang ke mana pun ia pergi, terutama ketika ia tampil sebagai bintang di pertunjukan udara.

Sampai hari ini, Mriya tetap menjadi pesawat terberat yang pernah dibuat. Didukung oleh enam mesin turbofan, pesawat ini memiliki berat muatan maksimum 250 ton, yang dapat dibawa di dalam atau di punggungnya. Ini membanggakan lebar sayap terbesar dari setiap pesawat dalam layanan operasional.

Hanya satu An-225 yang pernah dibuat oleh perusahaan Antonov yang berbasis di Kiev. Pesawat ini pertama kali terbang pada tahun 1988.

Konstruksi dimulai untuk pesawat kedua, tetapi tidak pernah selesai.***