Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman

Eranasional.com – Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman tengah jadi perbincangan karena kabar ribut-ribut dengan karyawan restoran di Labuan Bajo, NTT, hingga berujung dugaan kekerasan. Benny Harman buka suara.

Benny Harman disebutkan terlibat keributan dengan karyawan restoran Mai Ceng’go, Labuan Bajo, NTT, Selasa (24/5) lalu. Seiring kabar yang merebak, beredar juga rekaman CCTV yang menampilkan sosok diduga Benny Harman melakukan kekerasan terhadap karyawan resto tersebut. Benny Harman mengungkapkan awal mula kejadian ini.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima dari Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief, Kamis (26/5/2022), Benny mengatakan awalnya dirinya bersama istri, anak, dan keponakannya berada di Restoran Mai Ceng’go pada Selasa (24/5) siang. Setelah masuk restoran, Benny langsung mencari meja dan mengaku tidak menemukan pemberitahuan soal reservasi atau sejenisnya di meja tersebut. Benny mengaku langsung memesan makanan dan diminta menunggu oleh pegawai setempat.

“Sekitar 15 menit kemudian, tanpa ada basa-basi, kami diberi tahu untuk segera meninggalkan ruangan karena ruangan terpakai atau sudah direservasi. Kami dipersilakan keluar. Saya tanya mengapa kami disuruh keluar, apakah kami tidak diperkenankan makan di ruangan yang ber-AC? Memang saya pakai celana pendek dan baju kaus, lagi lusuh karena baru dari kerja kebun,” kata Benny.

Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman

Benny merasa tidak diperlakukan wajar oleh pelayan restoran. Benny mengaku tidak mendapat penjelasan kenapa dia dan keluarganya diminta keluar. Dia pun ingin bertemu dengan manajemen restoran tersebut.

“Karena merasa diperlakukan secara tidak wajar, kami bermaksud bertemu dengan manajer resto atau pemilik resto, apa sebenarnya yang terjadi. Kami beri tahu karyawan yang melayani untuk memberi tahu manajer atau pemilik bahwa kami ingin bertemu agar tidak terjadi salah paham,” ujarnya.

Namun Benny mengaku tidak kunjung dipertemukan oleh pihak manajemen. Benny lalu pergi ke front desk untuk meminta penjelasan.

“Di front desk itu kami menerima informasi bahwa tamu barusan reservasi per telepon setelah kami sekeluarga datang ke tempat itu. Sehingga kami makin merasa bahwa kami diperlakukan semena-mena,” ujarnya.

“Pada saat bertemu di ruangan, kami menyampaikan rasa kecewa kami atas perlakuan yang sangat tidak manusiawi atas diri kami. Kami menyampaikan bahwa kami telah diperlakukan dengan cara yang biadab alias tidak beradab atas diri kami. Ini kan daerah destinasi pariwisata superpremium. Kalau kami saja diperlakukan begini, apalagi rakyat kecil. Kami mohon penjelasan apa sebenarnya yang terjadi dan alasan apa kami diusir dari ruangan itu,” kata Benny.

Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman

Setelah menunggu beberapa waktu, Waketum Partai Demokrat itu diberi tahu bahwa pihak manajemen tidak berada di lokasi. Benny bertanya kepada karyawan di lokasi soal alasan dirinya dikeluarkan dari restoran.

“Kami tanya apakah kami bisa bertemu dengan manajer. Dari ibu yang lagi duduk, kami diberi tahu bahwa manajernya lagi ada di Denpasar/Bali. Saya tanya kepada karyawan, siapa yang suruh kamu mengeluarkan kami dari ruangan dan alasan apa, yang bersangkutan tidak jawab,” ujarnya.