JAKARTA, Eranasional.com- Pemberlakukan pembelian Pertalite dan Solar menggunakan MyPertamina dinilai mempersulit atau tidak efektif dan menambah keribetan rakyat dalam memperoleh haknya.
Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto menilai sistem itu kurang tepat, Malah justru menambah keribetan rakyat dalam memperoleh haknya.
Menurutnya, latar belakang kebijakan ini adalah untuk mengatur distribusi BBM bersubsidi, khususnya Pertalite dan solar agar tepat sasaran yaitu rakyat yang tidak mampu.
Hanya saja, beber Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini kebijakan itu masih belum jelas tujuannya seperti bagaimana.
Di era teknologi sekarang ini seharusnya membuat semua serba simpel, tapi justru kebalikannya, kebijakan ini malah dibikin ribet.
“Yang pertama adalah siapa yang bisa mendaftar di sistem Mypertamina? Apa kriterianya? Bagaimana Pertamina tahu yang mendaftar ini adalah mereka yang berhak? Apakah ada data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang menjadi pembandingnya. Klo iya, kita semua tahu kalau data DTKS tidak akurat. Tanpa ada kriteria yang jelas, siapapun bisa mendaftar di MyPertamina, termasuk juga orang kaya yang tidak berhak,” pungkasnya, Sabtu (2/7/2022).
Tinggalkan Balasan