Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan. Foto:inet

ERANASIONAL.COM- Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto mengomentari soal rencana pemerintah menganggarkan subsidi pembelian kendaraan listrik tahun depan.

Dia menyoroti wacana subsidi kendaraan listrik, pasalnya kata Gigin, anggaran yang digunakan adalah APBN, sementara pihak swasta yang memproduksi kendaraannya.

Sehingga kata dia, dengan kebijakan ini, terkesan rakyat yang mensubsidi oligarki.

“Dana subsidi dari APBN, motornya buatan grup sendiri. Namanya rakyat menyubsidi oligarki,” katanya dalam unggahannya, Rabu, (30/11/2022).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan, pemerintah akan menyelesaikan skema subsidi sekitar Rp6 juta per pembelian sepeda motor listrik.

“Ini segera kita luncurkan dengan subsidi. Misalnya motor ini kita lagi finalisasi berapa juta kita mau kasih subsidi, mungkin sekitar Rp6 juta,” kata Luhut yang ditayangkan di YouTube resmi PermataBank dalam acara Welcoming Stronger Investment Post-Pandemic.

Pemerintah menargetkan 1,2 juta kepemilikan motor listrik dan mobil listrik sebanyak 35 ribu unit pada 2024 mendatang.

Tak sedikit warganet yang mengomentari unggahan tersebut.

“Opung jadi broker oligarki kale,” kata @zhebuc1

“Luhut ini memang mau menggerus rakyat Indonesia. Dia benar-benar memanfaatkan rezim ini untuk memperkaya diri dia dan golongannya,” ujar @berkahsegalanya

“Broh @KPK_RI kapan lu kerja Broh?..
Ini orang yang namanya luhut korupsinya banyak bener. Membuat kebijakan yang dapat memperkaya diri dan golongannya merupakan tindak pidana korupsi,” tambah @mutajir_mohamat.

Diketahui, beberapa pemain di sektor kendaraan listrik seperti Pandu Sjahrir yang merupakan CEO Electrum.

Electrum merupakan perusahaan patungan antara PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) dengan GOTO (Gojek-Tokopedia). Sedangkan Pandu Sjahrir adalah kemanakan dari Luhut.

Rencananya perusahaan ini akan memasok motor listrik untuk armada GO-JEK dan juga untuk dijual secara komersial.

Kemudian Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid yang merupakan pendiri Indika Energy Group yang memiliki anak usaha bernama Alva.

Selanjutnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang merupakan pendiri PT Mobil Anak Bangsa (MAB) yang membuat bus listrik.