Said Didu.

ERANASIONAL.COM- Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu, mengomentari soal pengambilalihan saham mayoritas PT Freeport yang dianggap prestasi dan patut dibanggakan.

“Saat BUMN ngutang untuk beli saham freeport dari perusahaan AS, kalian anggap prestasi hebat,” ujar Said Didu dikutip Eranasional.com dari unggahan twitter @msaid_didu (21/12/2022).

“Saat engkau berikan berbagai tambang dengan gratis ke China, kalian anggap juga prestasi. Kalian waras?,” tambahnya.

Keputusan Pemerintah Indonesia mengambil alih saham mayoritas Freeport melalui Mining Industry Indonesia (MIND ID) mendapat apresiasi dari banyak pihak.

Pasalnya, saat ini PT Freeport Indonesia (PTFI) telah memberikan kontribusi besar untuk negara.

Menurut Kepala Divisi Institutional Relations MIND ID, Niko Chandra, sejak tahun 1992 atau semenjak kontrak karya kedua disepakati hingga 2021 lalu.

Kontribusi PTFI secara langsung terhadap Indonesia dilaporkan mencapai 23 miliar USD atau setara dengan Rp 330,18 triliun.

Kontribusi tersebut tak lepas dari kinerja yang baik dari PTFI. Dari laporan Freeport McMorran dalam rilis laporan keuangan kuartal II-2022 baru-baru ini, tambang Grasberg menjadi juara dalam hal penjualan tembaga.

Seperti diketahui, utang holding BUMN tambang MIND ID meroket hingga 378 persen pada kuartal III 2019 secara tahunan (year on year/yoy).

Data MIND ID menyebutkan utang perseroan mencapai Rp78,3 triliun. Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak menuturkan kenaikan utang perseroan disebabkan penarikan utang untuk membiayai pembelian (divestasi) saham PT Freeport Indonesia (PTFI).

Melalui PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum (Persero), pemerintah akhirnya berhasil mengempit 51,23 persen saham Freeport Indonesia pada Desember 2018 lalu.

Seiring pembentukan holding BUMN tambang, Inalum pun meluncurkan identitas baru, yakni MIND ID. Hal ini berfungsi untuk membedakan fungsi Inalum sebagai holdin tambang dan Inalum sebagai pelaksana operasional.