Foto: Retno Marsudi (MENLU).

Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menyampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyampaikan kepemimpinan Indonesia mampu menjadikan G-20 tetap utuh dapat bekerja dan menghasilkan banyak kerja sama konkret yang bermanfaat bagi dunia termasuk bagi negara-negara berkembang.

“KTT G-20 juga dapat menghasilkan sebuah deklarasi, Deklarasi Bali yang berbobot,” kata Retno pada acara Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM) 2023 dengan tema; “Leadership in A Challenging World” di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Jakarta, Rabu (11/1/2022).

Retno menuturkan, tanpa mengorbankan prinsip-prinsip Piagam PBB, deklarasi Bali mampu menghadirkan komitmen kerja sama konkret. Bahkan, selama Presidensi G-20, Indonesia berhasil mencapai beberapa terobosan kerja sama antara lain meliputi; pembentukan pandemic fund, Bali Compact dan Bali Energy Transition Roadmap, digital innovation network hingga operasionalisasi resilience and sustainability trust untuk bantu ruang fiskal negara berkembang.

Deklarasi Bali dilengkapi Annex berisi 361 daftar proyek dan program kerja sama antara negara G-20 dan mitra untuk dunia. Untuk itu, Retno menyampaikan penghargaan kepada semua pihak yang telah mendukung Presidensi Indonesia di G-20.

“Indonesia membuktikan bahwa persahabatan dan kolaborasi telah mendatangkan manfaat bagi dunia,” ucapnya.

Retno juga menuturkan, selain menjalankan Presidensi G-20, selama 2022 diplomasi Indonesia juga terus dijalankan secara aktif. Salah satunya, diplomasi ekonomi.

Menurut Retno, selama menjalankan Presidensi G-20 secara bilateral telah menghasilkan 140 proyek kerja sama dengan nilai lebih 71 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 1.100 triliun. Bahkan, just energy transition partnership juga telah disepakati senilai 20 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 312 triliun.

Retno menuturkan, 516.851.745 dosis vaksin Covid-19telah diperoleh Indonesia, 137 juta di antaranya diperoleh melalui kerja sama bilateral dan multilateral. Indonesia juga terus memperjuangkan akses vaksin bagi semua negara melalui co-chairmanshipnya dalam COVAX AMC Engagement Group.

Bahkan, hingga bulan Desember 2022 lalu, COVAX telah menyalurkan 1,88 miliar dosis vaksin ke 146 negara termasuk 103 juta dosis ke Indonesia. Selain itu, Indonesia juga menjadi salah satu tuan rumah APCHEED, tuan rumah AIDHM, dan aktif mengawal proses penyusunan pandemic treaty yang baru.

Retno menuturkan, kontribusi dibidang keuangan dilakukan Indonesia melalui hibah 50 juta dolar AS untuk pandemic fund, 5 juta dolar AS untuk CEPI, komitmen 15,5 juta dolar AS kepada global fund dan 5 juta dolar AS untuk mekanisme regional reserve of medical supplies.

Sementara itu, untuk perkuat ketahanan kesehatan nasional diplomasi bekerja untuk jadikan Indonesia sebagai pusat riset dan produksi vaksin di kawasan. “Indonesia telah terpilih sebagai penerima teknologi vaksin mRNA dari WHO,” kata Retno.

Ia menyebutkan, bulan Oktober 2022 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meluncurkan IndoVac, yakni vaksin Covid-19 produksi dalam negeri hasil kolaborasi Bio Farma dengan Baylor College of Medicine dari Amerika Serikat (AS). **