Ilustrasi (Foto: Net)

JAKARTA, Eranasional.com – Skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia turun empat poin menjadi 34 pada tahun 2022. Menko Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD mengaku dirinya merasa terpukul menyaksikan skor ini.

“Saya agak terpukul kemarin atau dua hari lalu ada rilis IPK yang diumumkan oleh TII (Transparency International Indonesia),” kata Mahfud dalam paparannya di kantor Lemhanas, Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Kata TII, lanjut Mahfud, IPK Indonesia yang biasanya tiap tahun naik secara perlahan-lahan, turun ke 34 di tahun 2022. Dia pun menyebut IPK Indonesia ini merupakan raport terburuk sejak era reformasi.

“Indeks Persepsi Korupsi ini terjelek selama era reformasi,” ujarnya.

Meski begitu, Mahfud mengaku telah menerka hal ini akan terjadi, karena banyaknya peristiwa dan perdebatan salah satunya soal operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dia menjelaskan, IPK ini bukan merepresentasikan kasus korupsi di Indonesia, melainkan persepsi publik yang semakin buruk terhadap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

“Oh perbaiki indeksnya, itu kan persepsi. Kita atur langkah-langkah pemberantasan korupsi. Kalau semakin banyak korupsinya yang terungkap jadi turun. Itu kan persepsi,” terangnya.

“Tapi memang kita sudah menduga. Banyak OTT, korupsi di mana-mana terjadi, kemarahan publik dan membuat persepsinya jadi jelek,” sambungnya.