Sejarah Lahirnya PWI Awal Mula Hari Pers Nasional
Peran serta perjuangan wartawan dan pers Indonesia kemudian memperoleh wadah dan media dalam lingkup nasional dengan berdirinya organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada tanggal 9 Februari 1946. Dari sinilah awal mula sejarah Hari Pers Nasional diperingati.
Dengan berdirinya PWI, wartawan Indonesia menjadi semakin teguh dalam menampilkan perannya sebagai ujung tombak perjuangan nasional menentang kembalinya penjajahan dan menggagalkan negara-negara yang hendak menjatuhkan Indonesia.
Hari Pers Nasional Dicetuskan di Kongres PWI ke-28
Melansir situs Indonesia Baik, sejarah ditetapkannya Hari Pers Nasional dibahas dalam dan menjadi salah satu dari hasil Kongres PWI ke-28 di Padang, Sumatera Barat, tahun 1978. Dalam kongres itu, isu tentang Hari Pers Nasional tercetus dari keinginan tokoh-tokoh pers untuk memperingati kehadiran dan peran pers Indonesia dalam lingkup nasional.
Salah satu tokoh perintis pers nasional adalah Raden Mas Djokomono Tirto Adhi Soerjo (Blora, 1880-1918). Namanya kini dikenal sebagai Bapak Perintis Jurnalistik Nasional atas jasanya sebagai perintis jurnalistik nasional.
Sejarah Hari Pers Nasional Diperingati Setiap 9 Februari
Tujuh tahun kemudian, barulah tanggal 9 Februari yang merupakan hari lahirnya organisasi PWI ditetapkan secara resmi sebagai peringatan Hari Pers Nasional di masa pemerintahan orde baru. Hal ini mengingat sejarah peran serta jasa perjuangan per nasional untuk Indonesia.
Secara resmi, sejarah Hari Pers Nasional ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 5 Tahun 1985 oleh Presiden Soeharto pada tanggal 23 Januari 1985. Keppres tersebut menetapkan tanggal 9 Februari sebagai Hari Pers Nasional.
Hingga kini setiap pada tanggal 9 Februari diperingati sebagai Hari Pers Nasional yakni peringatan Hari Ulang Tahun Persatuan Wartawan Indonesia (HUT PWI). Oleh dewan pers, peringatan Hari Pers Nasional setiap tahunnya diselenggarakan secara bergantian di ibukota provinsi se-Indonesia.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan