Istri Arif Rachman, Nadia Arif Rachman (tengah). (Foto: Net)

JAKARTA, Eranasional.com –Istri Arif Rachman Arifin, Nadia Rahma, turut hadir dalam sidang pembacaan nota pembelaan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Usai sidang berlangsung, Nadia mengatakan bahwa dirinya sempat mengenal sosok Ferdy Sambo sebagai pimpinan yang baik.

“Pak Ferdy Sambo sebelum adanya kasus ini saya rasa dia pemimpin yang baik, sebagai pemimpin selalu yang baik,” kata Nadia Rahma di PN Jakarta Selatan, Jumat (3/2).

Tapi imej Ferdy Sambo yang terbentuk di mata Nadia seketika runtuh, setelah suaminya terseret kasus pembunuhan berencana Yoshua Hutabarat. Nadia tidak menyangka Ferdy Sambo tega mengorbankan anak buahnya demi skenario yang dia buat.

Nadia pun sampai menangis saat mengutarakan isi hatinya itu. Dia mengatakan bahwa tidak hanya karier Arif Rachman saja yang hancur, tapi juga kehidupan suaminya.

“Tapi saya tidak mengira bahwa akan tega dengan anak buahnya semuanya ini, menggeret semua dengan kebohongan dan menjerumuskan kita ke dalam jurang yang luar biasa dan menghancurkan,” tuturnya.

“Saya rasa bukan hanya menghancurkan karier, tapi menghancurkan kehidupan keluarga kami,” tambahnya

Nadia juga mengaku sedih karena anak-anak mereka juga masih kecil dan butuh kasih sayang, harus terpisah dari ayahnya.

“Terutama anak saya masih ada yang sakit ya, jadi butuh papanya yang pasti, sedangkan kalau udah ditahan gini kan dan juga sidang etiknya juga sudah, ya,” tutur Nadia.

“Jadi ya berat sih, yang pastinya berat, saya tahu suami saya tuh selama ini kerjanya selalu bilang kerjanya niatnya ibadah, itu aja. Dia jadikan kerja itu sebagai ibadah. Tidak ada, enggak pernah ada, untuk berpikiran macam-macam yang memang untuk yang aneh-aneh,” tambah Nadia.

Diberitakan sebelumnya, mantan anak buah Ferdy Sambo, Arif Rachman Arifin membacakan nota pembelaan atau pledoi dalam sidang kasus perintangan penyidikan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jumat (3/2).

Arif Rachman Arifin membacakan nota pembelaan pribadinya sembari menangis di ruang sidang utama PN Jakarta Selatan. Dia menangis lantaran membacakan permohonan maafnya kepada ayah, ibu, mertua, istri, dan anaknya.