RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. (Foto: INSTAGRAM)

JAKARTA, Eranasional.com – Tower 6 Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, saat ini masih disiagakan. Tower 6 tersebut akan disiagakan sampai 31 Maret 2023.

“Sesuai arahan Kementerian Kesehatan kita sampai 31 Maret 2023, untuk tower dan relawan 31 Maret 2023,” kata Koordinator Humas RSDC-19 Kolonel dr Mintoro Sumego, saat dihubungi, Sabtu (4/2/2023).

Mintoro mengatakan sebanyak 1.100 tempat tidur di Tower 6 masih dalam status standby. Selain itu, sebanyak 181 relawan pun disiagakan.

“Sekarang Tower yang kita gunakan adalah Tower 6, Tower 6 itu 1.575 tempat tidur tapi yang di standby kan 1.100 tempat tidur, karena masih ada relawan dan beberapa ruang yang memang nanti digunakan untuk keperluan medis,” ujarnya.

“(Kalau) relawan sampai saat ini 181 yang terdiri 134 relawan medis tenaga kesehatan, dan sisanya 47 orang relawan non tenaga kesehatan,” sambung dia.

Wisma Atlet Siap Dialihfungsikan

Mintoro mengatakan Wisma Atlet siap jika harus dialihfungsikan menjadi rumah sakit biasa. Dia mengatakan Tower 6 memiliki alat kesehatan yang memadai untuk menjadi rumah sakit umum.

“Kalau Tower 6 itu sebenarnya sudah siap, Tower 6 itu sudah shuttle jadi rumah sakit sebetulnya, ada ICU, ada IGD, ada ruang radiologi, ada ruang laboratorium, ada ruang perawatan, selanjutnya sisa 1.000an itu untuk ruang isolasi aja,” kata dia.

Menurutnya, belajar dari pengalaman pandemi COVID-19, seharusnya ada satu rumah sakit yang disiagakan, jika sewaktu-waktu mengalami bencana lagi. Dia menyebut rumah sakit itu yang dapat menampung ribuan pasien.

“Sekarang kita belajar dari COVID-19, kita mestinya juga menyediakan satu rumah sakit yang bisa standby dengan jumlah banyak, taruhlah dengan 1.000 pasien nantinya untuk awalnya sambil melihat perkembangan, apakah akan ditambah banyak atau pun akan cukup di 1.000 itu, nanti pemerintah akan menelaah,” ungkapnya.

“Karena mungkin saja sekarang, kalau COVID-19 itu namanya bencana biologis, mungkin saja nanti ada CBRN, jadi Chemical, Biologis, Radiologis, dan Nuklir, kemungkinan bisa menyebabkan dalam jumlah banyak itu berarti kita sudah belajar dari B-nya itu, biologi nya itu, banyak sampai ribuan,” lanjut dia.

Kata, Mintoro mengatakan selama dua tahun penggunaan Wisma Atlet, dinilai aman. Hal itu merespon Wisma Atlet yang dianggap akan banyak kuntilanak jika dibiarkan.