Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia bersama Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi dan sejumlah fungsionaris dari dua partai tersebut menggelar konferensi pers usai melakukan pertemuan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (7/2/2023).

JAKARTA, Eranasional.com – Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung menyatakan pihaknya masih akan menerima kunjungan dari partai politik lainnya dalam waktu dekat ini. Setelah NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mereka akan kedatangan rombongan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ahmad Doli menyatakan pihaknya sangat terbuka untuk menerima kunjungan dari partai politik lainnya.

“Kabarnya PSI mau kunjungan, kami terbuka,” kata Ahmad Doli saat dihubungi, Rabu (8/2/2023).

Partai Golkar menerima kunjungan dari rombongan PKS pada Selasa (7/2/2023) kemarin. Ini merupakan kedua kalinya Golkar menerima kunjungan dari partai politik yang bukan anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dalam waktu berdekatan.

Sebelumnya mereka menerima kunjungan dari Partai NasDem. PKS dan NasDem adalah dua partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan bersama Partai Demokrat. Sementara Golkar membentuk KIB bersama PPP dan PAN.

Soal PSI, Ahmad Doli menyatakan KIB juga tidak menutup pintu partai tersebut bergabung. Menurut dia, Golkar memegang prinsip inklusivitas sejak awal KIB dibentuk.

“Kami sudah sepakat kalau ke KIB ini bukan eksklusif, yang ada koalisi yang inklusif,” kata dia.

Lanjut ia mengatakan, bentuk inklusifnya KIB tersebut dapat dilihat dari kesepakatan KIB. Dalam kesepakatan tersebut, menurut Doli, seluruh anggota KIB sepakat mereka tak membatasi siapa pun untuk melakukan pertemuan dengan partai politik lainnya.

“Terbuka, tidak ada batasan mau bertemu dengan ketua partai siapa sajakah, bertemu dengan partai politik siapa,” ucapnya

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia bersama Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi dan sejumlah fungsionaris dari dua partai tersebut menggelar konferensi pers usai melakukan pertemuan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Para anggota KIB, menurut dia, juga tak menetapkan syarat yang muluk-muluk untuk bergabung bersama mereka. Ahmad Doli menyatakan bahwa syaratnya hanya bekerja sama untuk kepentingan bangsa dan negara. “Iya siapa saja kan pasti sudah terima,” ucapnya

Di tempat bereda, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengkonfirmasi adanya kemungkinan merapat ke koalisi manapun, termasuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Hanya saja, menurut Grace, mereka memiliki syarat koalisi tersebut mendukung Calon Presiden (Capres) yang sama.

“Kalau ternyata calon presiden yang didukung sama Kenapa tidak?,” kata Grace saat berkunjung ke kantor Tempo Rabu pekan lalu, 1 Februari 2023.

Selain itu, Grace menyatakan bahwa partainya juga mensyaratkan koalisi tersebut tidak menggunakan politik identitas sebagai cara untuk memenangkan Pilpres 2024. “Selama personilnya tidak bertentangan nilainya dengan PSI, secara prinsipil,” kata dia.

Ketua Umum PSI, Giring Ganesha, sebelumnya juga sempat memberi sinyal akan bergabung dengan Golkar pada Pilpres 2024. Dia menyatakan hal itu usai bertemu dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto pada Agustus tahun lalu.

“Tadi kami sempat menyimak langsung soal visi dan misi tersebut dari Mas Airlangga. Program Rembuk Rakyat PSI juga mau mencari penerus Pak Jokowi. PSI dan KIB punya visi yang sama bahwa kerja-kerja Pak Jokowi yang sudah baik perlu dilanjutkan,” ujar Giring.

PSI sejauh ini telah mendeklarasikan dukungannya kepada Ganjar Pranowo untuk maju pada Pilpres 2024. Mereka menduetkan Gubernur Jawa Tengah itu dengan putri Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh, atau yang akrab disebut Yenny Wahid. Sementara Golkar sejauh ini mengusung Airlangga Hartarto sebagai calon presiden.