Presiden Joko Widodo berkunjung ke Pasar Wonokromo, Surabaya, Sabtu (18/2/2023). (Foto: ISTIMEWA)

JAKARTA, Eranasional.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimis harga beras yang sempat melonjak dalam beberapa waktu terakhir ini akan turun kembali. Faktornya, akan terjadi pasca panen raya pada akhir Februari hingga awal Maret 2023.

Dia mengatakan, dengan adanya panen raya maka stij beras di pasaran dapat meningkat, sehingga dapat menekan harga.

“Dengan panen raya artinya stok akan melimpah. Kalau stok melimpah, tapi permintaan tetap secara otomatis harga akan turun,” kata Jokowi di Pasar Wonokromo, Surabaya, seperti dikutip dari channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (20/2/2023).

Dalam kunjungan ke pasar tersebut, Jokowi mengecek harga sejumlah bahan pokok, termasuk beras. Ia menyebutkan, harga beras di Pasar Wonokromo sudah berada di bawah Rp9.000 per kilogram berkat operasi yang dilakukan oleh Bulog.

“Harganya sudah baik, Rp44.000 untuk 5 kilogram, artinya harga di bawah Rp9.000. Tadi semua warung kita lihat semua ada semuanya, dan melimpah di sini,” ujar Jokowi.

Selain itu Jokowi juga mendapati harga minyak goreng masih berada di kisaran Rp14.000 per liter meski stoknya tidak terlalu melimpah. Ia menyebutkan, harga telur dan bawang merah juga terpantau turun di pasar tersebut.

“Stabilitas harga seperti ini yang kita inginkan, sehingga jangan sampai seperti beras di bulan yang lalu mengerek inflasi yang sangat tinggi di seluruh Tanah Air,” tuturnya.

Presiden Joko Widodo berkunjung ke Pasar Wonokromo, Surabaya, Sabtu (18/2/2023). (Foto: ISTIMEWA)

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa panen raya beras di berbagai daerah akan dimulai pada Februari dan mencapai puncaknya pada awal Maret 2023.

Syahrul mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ada lebih dari 1 juta hektar lahan yang panen pada Februari 2023 dan 1,9 juta hektar lahan pada Maret 2023.

Menurut dia, angka produksi beras pada puncak panen raya diestimasikan mencapai 5,9 juta ton. “Walaupun dengan berbagai varietas yang kita pakai sekarang sudah lebih dari itu, tetapi kita pakailah estimasi yang terendah 5,9 juta ton data BPS,” ujar Syahrul, Jumat (17/2/2023).

Akan tetapi, Syahrul mengaku tidak bisa memastikan apakah panen raya tersebut dapat menekan harga beras yang melonjak dalam beberapa waktu terakhir.

“Tentu saja ini akan kembali ke pelaku perdagangan dan kita berharap tentu saja harganya tidak boleh terlalu turun juga karena ini berkaitan dengan kepentingan petani, tapi tidak boleh terlalu tinggi juga,” imbuhnya.

Sebagai informasi, harga beras medium di pasaran telah mencapai angka Rp10.000 per kilogram, melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang seharusnya Rp9.450 per kilogram. Berdasarkan data dari Informasi Pangan Jakarta per Selasa (14/2/2023), harga rata-rata beras medium sudah mencapai Rp10.735 per kilogram.