Era Nasional.Com, Sukabumi – Kuota gratis Kemendikbud disalurkan langsung ke nomor ponsel siswa, guru, mahasiswa dan dosen. Segera isi data nomor ponsel di Dapodik Kemendikbud.
Guru dan siswa serta mahasiswa dan dosen dapat mengakses kuota internet gratis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan mengakses Dapodik.
Kuota gratis Kemendikbud ini untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan jarak jauh (PJJ). Kuota gratis ini akan langsung diberikan ke nomor ponsel siswa dan guru serta mahasiswa dan dosen.
Rencananya Kemendikbud akan memberikan subsidi kuota internet untuk siswa dan guru maupun mahasiswa dan dosen selama empat bulan yakni September hingga Desember 2020.
Subsidi kuota internet gratis untuk siswa sebesar 35 gigabyte (GB) per bulan, untuk guru sebesar 42 GB per bulan, untuk mahasiswa dan dosen sebesar 50 GB per bulan.
“Kami mohon agar sekolah segera mengidentifikasi nomor telepon siswa dan guru, dan segera dimasukkan di data pokok pendidikan (dapodik),” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbud, Sutanto, di Jakarta Kamis (27/8/2020).
“Pemerintah membantu memberikan kuota internet, sehingga nantinya yang diberikan tidak dalam bentuk uang.”
Data Pokok Pendidikan atau Dapodik merupakan sistem pendataan skala nasional yang terpadu, dan merupakan sumber data utama pendidikan nasional.
Aplikasi ini berfungsi untuk menjaring data pokok pendidikan (Satuan Pendidikan, Peserta Didik serta Pendidik dan Tenaga Kependidikan) yang akan dimanfaatkan dalam berbagai kebijakan pendidikan yaitu BOS, Bansos, Tunjangan, UN, dan lain-lain.
Link untuk mengunduh aplikasi Dapodik bisa melalui link ini. Sementara panduan pengisian data di aplikasi Dapodik Versi 2021 bisa dicek melalui link ini.
Kemendikbud bakal mengalokasikan anggaran sebesar Rp8,9 triliun yang diperuntukkan untuk subsidi kuota internet untuk siswa, guru, mahasiswa dan dosen, serta meningkatkan jumlah penerima tunjangan profesi.
Kuota Belajar Telkomsel 10GB Harga Rp10
Selain kuota gratis dari Kemendikbud, pelajar juga bisa mengakses kuota murah dari Telkomsel yakni 10GB dengan harga Rp10.
Kuota Belajar adalah layanan kuota gabungan antara ilmupedia dan Conference yang dapat Anda gunakan untuk mengakses aplikasi atau website edukasi dalam proses belajar mengajar.
Dikutip dari website resmi Telkomsel, pelajar bisa mendapatkan layanan Kuota Belajar pada:
Paket Internet 10GB Kuota Belajar Rp10 di MyTelkomsel atau UMB *363*844#;
Kartu Perdana 10GB Kuota Belajar Rp10 (hanya berlaku untuk kartu perdana bertanda Kuota Belajar);
Paket Renewal 11GB (Kuota Internet 500MB + Kuota Chat 500MB + Kuota Belajar 10GB) Rp5.000 (berlaku untuk sekali pembelian dan dapat diaktifkan oleh nomor kartu perdana bertanda Kuota Belajar);
Paket pada kartu perdana InternetMax, UnlimitedMax, dan Paket Internet OMG! dengan tambahan Kuota Belajar sebesar 30GB.
Kuota ini hanya berlaku pada kartu perdana bertanda Kuota Belajar, dengan detail sebagai berikut:
Paket hanya berlaku untuk kartu perdana bertanda Kuota Belajar;
Paket hanya dapat digunakan sekali (pelanggan yang sudah membeli paket 10GB ilmupedia Rp10 tidak dapat membeli paket ini);
Paket berlaku untuk 30 hari
Kuota Belajar 10GB dapat digunakan untuk mengakses layanan ilmupedia dan Conference Telkomsel;
Periode program berlaku dari tanggal 21 Agustus sampai 31 Desember 2020.
Kuota Murah XL Bagi Dosen dan Mahasiswa
Ditjen Dikti juga melakukan kerja sama dengan operator telekomunikasi XL Axiata untuk menghadirkan kuota murah bagi pelajar.
Dirjen Dikti, Nizam, mengaku senang atas kerja sama yang terjalin. Menurutnya, saat ini kehadiran teknologi menjadi kebutuhan pokok sehari-hari, meskipun banyak yang mengalami kendala dalam pembiayaan.
“Biaya dalam pemanfaatan teknologi ini menjadi concern kami, tidak dapat dipungkiri bahwa pada masa pandemi ini beban pulsa mendadak berlari seperti kereta cepat, maka kerja sama dengan penyedia jasa telekomunikasi sangat dibutuhkan demi kelancaran proses pembelajaran jarak jauh,” ujar Nizam.
Nizam juga mengungkapkan bahwa hal ini dilakukan demi memenuhi kebutuhan proses pembelajaran dosen dan mahasiswa. Ia menginginkan seluruh insan perguruan tinggi bisa mendapatkan layanan semurah mungkin dengan jangkauan seluas mungkin.
“Kami sudah survei bahwa rata-rata kebutuhan penggunaan data untuk pembelajaran jarak jauh adalah 50GB per-bulan, sementara daya beli masyarakat untuk kuota dibawah Rp 100.000. Maka dari itu perlu disediakan layanan internet seramah mungkin sesuai dengan kantong mahasiswa.
Sumber; Tirto. Id
Tinggalkan Balasan