Sedikitnya 100 aktivis 98 akan menggelar konsolidasi pasca 25 tahun reformasi pada tanggal 20 Maret 2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. (Foto: ISTIMEWA)

Dia menilai, elite politik yang berkuasa justru cenderung membawa kepentingan oligarki dalam penguasaan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan kebijakan pemerintah. Teori sosial yang menyebutkan negara sebagai alat kekuasaan bagi kelompok yang berkuasa. 

“Hari ini sudah terbukti. negara hanya menjadi alat segelintir orang yang menguasai ekonomi sehingga negara yang seharusnya hadir di tengah kepentingan kesejahteraan rakyat justru hanya hadir ditengah kepentingan ekonomo oligarki,” lanjut Sukma.

Agung Wibowo Hadi, aktivis FORKOT lainnya menegaskan bahwa  pemerintah yang ada saat ini cenderung  mengarah pada otoritarianisme yang mendekati fasisme.

“Upaya-upaya mempertahankan kekuasaan demi melindungi kepentingan oligarki semakin terlihat nyata.” tegas Agung Dekil panggilan akrab mantan mahasiswa kampus APP ini.

Sementara itu, Agung Nugroho dari Komite Mahasiswa dan Rakyat untuk Demokrasi (KOMRAD) kampus IISIP mengatakan bahwa wacana penundaan pemilu, dan perpanjangan tiga periode yang terus bergulir di ruang publik adalah upaya untuk mempengaruhi kesadaran publik.

“tujuannya adalah membuat legitimasi dalam rangka mengamputasi demokrasi dan konstitusi demi mempertahankan kekuasaan” jelas Agung. 

Menurut dia, ini jelas mengkhianati tuntutan reformasi yang diperjuangakan pada tahun 1998 yaitu pembatasan masa jabatan presiden.