Kata dia, Partai Gerindra tidak mengenal istilah memberikan izin bagi para anggota yang akan keluar atau masuk partai. Sebab, menurut dia, hal itu merupakan hak setiap kader.
“Gerindra tidak ada dalam kapasitas izin. Orang mau keluar mau masuk Gerindra, itu hak. ‘Apakah memberi restu?’ apa hubungannya, kok minta-minta restu ke Gerindra,” ucapnya.
Karpet merah untuk keluar akan diberikan Gerindra kepada Sandiaga Uno, karena menurut dia, itu merupakan hak konstitusional setiap warga negara untuk memilih partai politik yang diinginkan.
“Sebenarnya begini loh, Pak Sandi sudah dewasa, pilihan partai politik itu hak konstitusional masing-masing,” pungkas Habiburokhman.
Tinggalkan Balasan