JAKARTA, Eranasional.com – Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN) Budi Gunawan menyebut aura Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagian sudah pindah ke Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Budi Gunawan mengatakan itu saat memberikan sambutan pada peresmian Papua Youth Creative Hub di Jayapura, Papua, Selasa (21/3/2023).
Saat menyapa Prabowo Subianto, Budi Gunawan itu menyinggung kebersamaan Ketua Umum Partai Gerindra itu dengan Presiden Jokowi akhir-akhir ini.
“Yang saya hormati para menteri Kabinet Indonesia Maju, Bapak Menteri Pertahanan, Bapak Prabowo Subianto. Kita semua mengamati akhir-akhir ini Bapak Prabowo sering berpergian bersama Bapak Presiden Jokowi,” kata Budi Gunawan.
“Beberapa kali Pak Prabowo juga menyatakan bahwa Pak Jokowi adalah gurunya, guru Beliau,” sambungnya.
Dia juga menyinggung seringnya Prabowo Subianto mendampingi Presiden Jokowi ketika saat kunjungan kerja.
“Pada akhirnya hari ini kita menjumpai beliau berdua di sini. Seluruhnya mulai melihat ada aura, aura Pak Jokowi sebagian sudah pindah ke Pak Prabowo,” ucap Budi Gunawan.
Menanggapi itu, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Fatia Maulidiyanto menilai pernyataan Budi Gunawan itu sebagai sinyal dukungan kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Dia meminta Presiden Jokowi agar menegur Budi Gunawan.
“Kontras mendesak Presiden RI Joko Widodo menegur Kepala BIN Budi Gunawan yang terindikasi tidak profesional karena diduga melanggar asas penyelenggaraan intelijen sebagaimana disebutkan pada Pasal 2 UU Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara,” tegas Fatia dalam keterangan tertulis, Jumat (24/3/2023).
Selain itu, Jokowi didesak agar meningkatkan sistem pengawasan intelijen negara. Ia berharap, BIN bisa menjadi lembaga yang profesional, obyektif, dan netral.
“Sebagaimana diamanatkan oleh UU Intelijen,” kata dia.
Kontras menilai, dua langkah itu perlu dilakukan karena sinyal dukungan Budi Gunawan yang menyebut aura Jokowi sudah pindah ke Prabowo merupakan bentuk pelanggaran asas penyelenggaran intelijen.
Pernyataan Budi Gunawan itu juga dinilai bisa disalahgunakan sebagai instruksi memobilisasi instrumen intelijen untuk memenangkan Prabowo sebagai capres 2024 nanti.
Fatia juga menyebut, kontroversi BIN bukan kali pertama terjadi di era kepemimpinan Budi Gunawan. BIN disebut sangat aktif terlibat dalam penanganan COVID-19, mulai dari kegiatan vaksinasi dengan mengetuk pintu rumah warga.
“Selain itu, BIN juga pernah terlibat dalam dalam sosialisasi terkait Rancangan KUHP. Hal ini jelas merupakan bentuk eksesifnya peran intelijen yang menjangkau aktivitas di luar tupoksinya,” ujar Fatia.
Tinggalkan Balasan