Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. (Foto: Dok PDIP)

JAKARTA, Eranasional.com – Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mengatakan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan menjadi tuan rumah pertemuan ketua umum partai politik. Apakah ini untuk menandingi hegemoni Presiden Joko Widodo (Jokowi)?

Pada Minggu (2/4) kemarin, Presiden Jokowi bersama lima ketua umum partai politik, yakni Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum PPP Mardiono, hadir di acara “Silaturahmi Ramadhan” yang digelar di kantor DPP PAN, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Minggu (2/4) kemarin. Pada acara itu, Megawati Soekarnoputri tidak hadir.

Awalnya, Budiman Sudjatmiko menjelaskan soal ketidakhadiran Megawati di kantor DPP PAN karena sedang ada di luar negeri.

“Ketua Umum @PDI_Perjuangan, Bu Megawati, juga diundang tapi Bu Mega sedang ada di Jepang, sudah beberapa hari. Dan undangan tidak bisa diwakilkan pada siapa pun. Lagi pula Bu Mega sudah berbicara dengan Pak @jokowi pada tanggal 18 Maret,” kata Budiman Sudjatmiko melalui akun Twitter pribadinya yang dikutip, Senin (4/3/2023).

Tweet Budiman ditanggapi oleh warganet yang ingin Megawati wajib menunjukkan gestur dengan hadir atau bicara untuk menjadi bagian dari Koalisi Besar yang wacana dicuatkan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

“Percayalah, cepat atau lambat, Bu Mega (@PDI_Perjuangan) aka jadi tuan rumah pertemuan semua atau setidanya sebagian dari partai-partai di atas,” ujar Budiman.

Megawati, kata Budiman, sudah bertemu dengan Presiden Jokowi pada pertengahan Maret lalu, atau sebelum pertemuan para ketua umum parpol di kantor DPP PAN. Dalam pertemuan itu, Megawati dan Jokowi membicarakan Pemilu 2024.

“Bu Mega adalah ketua partai yang sudah bertemu langsung dengan Pak Jokowi pada tanggal 18 Maret. Salah satu agendanya adalah berbicara tentang Pemilu dan Pilpres 2024, serta masa depan keberlangsungan program-program Pak Jokowi serta visi Bung Karno untuk masa depan Indonesia. Dan itu adalah visi besar,” ungkapnya.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. (Foto: Dok PDIP)

Sehingga, menurut Budiman, Megawati akan menyambut positif pertemuan ketua umum parpol dengan Presiden Jokowi di kantor DPP PAN kemarin.

“Nggak mungkin Bu Mega tak mengajak kekuatan-kekuatan nasionalis dan religius ke depan. Pasti Bu Mega menyambut positif pertemuan-pertemuan semacam itu, karena Bu Mega sedang ada kunjungan ke Jepang lah, beliau tak bisa hadir,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, PAN menggelar acara silaturahmi Ramadhan yang mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta enam ketua umum partai politik. Namun, tiga partai politik pendukung pencapresan Anies PKS, dan Partai Demokrat tidak diundang.

“Acaranya silaturahmi bersama Pak Presiden (Jokowi) dengan ketua umum parpol dan keluarga besar PAN, Insya Allah akan dihadiri Pak Jokowi, tentu Ketua Umum PAN Bang Zul (Zulkifli Hasan), Ketua Umum Gerindra (Prabowo Subianto), Ketua PKB (Muhaimin Iskandar), Ketua Umum Golkar (Airlangga Hartarto), dan Ketua Umum PPP (Mardiono),” kata Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto di DPP PAN, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

Yandri menyebut para tokoh politik yang diundang ituvakan diagendakan melakukan sholay Dzuhur berjamaah. Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan khusus para ketua umum parpol dan Presiden Jokowi di lantai 3 kantor PAN.

“Acara akan diawali dengan sholat Dzuhur berjamaah, kemudian akan ada kata pengantar dari Bang Zul sebagai tuan rumah. Setelah itu ada doa dari Gus Miftah dan ada sambutan Pak Presiden,” ungkap Yandri.

“Setelah itu nanti Pak Presiden bersama para ketua umum parpol akan pindah ke ruang atas, di lantai tiga. Di sana akan ada pembicaraan yang akan diikuti Pak Presiden dengan para ketua umum parpol, yang lainnya enggak ikut. Isi pertemuannya belum tahu,” sambung Yandri.

Disinggung soal partai pendukung Anies Baswedan yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (PPP), yakni Nasdem, PKS dan Demokrat, Yandri menyebut ketiga partai itu tidak diundang lantaran tidak masuk dalam daftar undangan.

Yandri menegaskan, yang diundang telah mendapat restu dari Presiden Jokowi.

“Alasannya (tak diundang), mungkin teman-teman sudah tahu kali ya,” jawabnya sambil tertawa.

“Saya enggak tahu pertimbangannya apa. Pertemuan ini kan dirancang oleh beberapa ketua umum parpol, tentu atas restu Pak Presiden. Itu yang diundang,” pungkas Yandri.