JAKARTA, Eranasional.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan dirinya tidak menyesal melontarkan penolakan terhadap kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 yang seharusnya dilaksanakan di Indonesia. Apakah itu artinya, Ganjar juga tidak menyesal perhelatan Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia?
“Tidak, saya tidak pernah menyesal lantaran ini adalah sikap. Ini keputusan yang kita ambil,” kata Ganjar Pranowo saat melakukan perbincangan dengan Najwa Shihab di akun YouTube yang dikutip, Jumat (7/4/2023).
Ganjar menyatakan tidak pernah ragu terhadap mengambil keputusan dalam konteks Piala Dunia U-20, apalagi soal Israel. Meskipun keputusan itu tidak disetujui oleh sejumlah pihak.
“Saya tidak pernah ragu akan keputusan yang saya ambil,” ucapnya.
Namun, di sisi lain, Ganjar menyampaikan permohonan maafnya kepada para pemain timnas Indonesia U-20.
Politisi PDIP ini menjelaskan, Indonesia punya komitmen untuk ikut mendukung perdamaian di dunia dan penghapusan penjajahan, khususnya mendukung kemerdekaan Palestina.
“Itu menjadi kontrak sosial kita. Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan keadilan. Dan tentu saja ada juga politik luar negeri kita yang bebas aktif, turut serta dalam perdamaian dunia dan itu dilakukan,” ujarnya.
Menurut Ganjar, Indonesia konsisten menerapkan konstitusi itu sejak zaman Presiden Sukarno hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain itu, dia juga mengungkapkan adanya konflik sepak bola yang dilakukan Israel terhadap Palestina. Terbaru, Israel menyerang Palestina pada pertandingan dengan menggunakan gas air mata.
“Itu fakta yang terjadi, dan pemerintahnya hari ini di Israel memang rasanya begitu, sehingga potensi-potensi terjadi konfliknya akan sangat tinggi, ini yang juga kondisi empiris yang ada,” tuturnya.
Ganjar menyebu, selain dirinya dan Gubernur Bali I Wayan Koster, penolakan terhadap kehadiran timnas Israel juga dilakukan oleh beberapa kelompok, dan memungkinkan akan terjadinya gangguan keamanan jika timnas Israel diperbolehkan tampil di Indonesia. Ia mengaku selalu mengantisipasi hal tersebut.
“Kita ingatin ya soal keamanan, jangan sampai kemudian nanti ini terjadi respon yang jauh lebih keras. Maka kita menyiapkan itu, agar kita bisa mengendalikan, mengantisipasi dan sebagainya,” jelas Ganjar.
Ganjar menambahkan, dalam Peraturan Menteri Luar (Permenlu) RI Nomor 3 Tahun 2019 menjelaskan bahwa Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, dan menentang penjajahan Israel atas wilayah dan bangsa Palestina, karenanya Indonesia menolak segala bentuk hubungan resmi dengan Israel.
“Aturannya jelas, enggak boleh bendera, enggak boleh lagu kebangsaan, enggak boleh forum umum, forum khusus diberikan kepada Israel,” tegasnya.
Ganjar menegaskan, sikapnya itu ikut aturan pemerintah dan secara konsisten Indonesia menerapkan hal itu.
Tinggalkan Balasan