Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sebuah acara beberapa waktu lalu. (Foto: Instagram/Ganjar Pranowo)

JAKARTA, Eranasional.com – Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan survei elektabilitas bakal capres pada Pilpres 2024. Hasilnya, Ganjar Pranowo yang sempat dikalahkan Prabowo Subianto, kembali ke posisi pertama.

Berdasarkan keterangan SMRC, target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia (WNI) berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/handphone, sekitar 79% dari total populasi nasional.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD), yaitu teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1.216 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Survei dilakukan pada 11-14 April 2023.

Dalam simulasi top of mind, atau pilihan yang pertama kali muncul, Ganjar mendapat dukungan tertinggi. Ganjar menang tipis atas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Disusul capres yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP) Anies Baswesan berada di posisi ketiga.

Berikut perolehan elektabilitas masing-masing capres:

– Ganjar Pranowo; 16,5%

– Prabowo Subianto: 16,3%

– Anies Baswedan: 9,8%

– Joko Widodo: 9.2%

– Ridwan Kamil: 1,6%

– Belum menjawab: 42,2%.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, mengatakan terjadi pergeseran posisi antara Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto. Pada survei minggu pertama April, Prabowo berada di posisi, dan Ganjar di belakangnya. Namun, minggu kedua, Ganjar menguat dan Prabowo menurun.

Ada peningkatan suara Ganjar dari 13 persen di minggu pertama April 2023 menjadi 16,5 persen di minggu kedua April 2023. Sementara Prabowo mengalami pelemahan dari 18,3 persen menjadi 16,3 persen di periode yang sama.

Sementara suara Anies relatif stagnan, bergerak dari 10,7 persen menjadi 9,8 persen.

“Secara keseluruhan, suara Ganjar yang sempat turun mulai kembali menguat. Dukungan publik pada Ganjar mulai pulih,” jelas Deni.