Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Amien Rais pada Pemilu 2019 silam. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, Eranasional.com – Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais kemungkinan akan mendukung Prabowo Subianto jika Anies Baswedan tidak jadi capres di Pilpres 2024.

Kemungkinan itu diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Ummat Buni Yani. Alasannya, kata dia,

“Begini maksud Pak Amien. Kalimatnya adalah kalimat pengandaian atau conditional sentence dengan kata if (jika). Jika Anies tidak bisa maju jadi capres, maka terbuka Partai Ummat untuk mendukung Prabowo. Itu maksudnya,” kata Buni Yani, Jumat (14/4/2023).

Amien sendiri, kata Buni Yani, telah bicara soal kemungkinan mendukung Prabowo tersebut dalam salah satu podcast di YouTube. Buni Yani mengatakan dukungan Partai Ummat ke Prabowo lebih rasional dibanding ke calon lain seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

“Pilihan ke Prabowo adalah pilihan yang lebih rasional bagi Partai Ummat dibanding memilih Ganjar Pranowo. Partai Ummat melihat Ganjar adalah kelanjutan dari Jokowi yang merupakan representasi oligarki yang kita lawan. Intinya, Partai Ummat tidak mungkin memilih Ganjar bila Anies gagal nyapres, makanya pilihan tertuju ke Prabowo,” tuturnya.

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais. (Foto: Tangkapan layar YouTube)

Sementara itu, Jubir Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya mengatakan politik akan bersifat dinamis hingga 2024. Dia menyebut dukungan ke Prabowo Subianto adalah pilihan alternatif.

“Seperti diketahui, politik itu dinamis. Tidak pasti, karena banyak hal mungkin akan terjadi kelak. Apalagi, soal Anies. Beliau banyak musuhnya sejak jadi Gubernur DKI. Banyak pihak secara tersembunyi maupun secara terbuka, memperlihatkan permusuhannya pada Pak Anies,” kata Tofa.

“Maka, pilihan selain Anies harus disiapkan. Menurut kami, tidak banyak tokoh politik yang punya frekuensi sama dengan basis Partai Ummat. Maksud saya, basis massa Partai Ummat, hanya terkoneksi dengan segelintir tokoh karena punya sejarah masa lalu,” sambungnya.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Amien Rais pada Pemilu 2019 silam. (Foto: Istimewa)

Tofa menjelaskan, basis massa Partai Ummat mayoritas adalah umat Islam. Dia mengatakan ceruk massa Partai Ummat masih terkait dengan Prabowo dan Anies Baswedan.

“Basis massa Partai Ummat juga terkoneksi dengan Pilkada DKI Jakarta, di mana mereka mayoritas pendukung Anies di Pilkada DKI 2017. Jadi, ceruk massa Partai Ummat, ada di belakang Prabowo dan Anies. Maka wajar jika pilihan alternatifnya hanya dua tokoh itu,” ujarnya.

Dia menilai dukungan ke Prabowo baru akan diumumkan jika Anies gagal melaju ke Pilpres 2024. Meski demikian, dia menegaskan Partai Ummat akan menjadi garda terdepan mendukung Anies Baswedan.

“Kalau saya tangkap dari pernyataan Pak Amien, ya jika Anies tiba-tiba mengalami halangan tetap dan tak bisa terus hingga 2024, maka pilihan Partai Ummat akan jatuh ke Prabowo,” ucap Tofa.

“Partai Ummat ini, meski belum bisa mengusung bakal capres maupun bakal cawapres, namun kita akan menjadi garda paling depan untuk mendukung calon yang kita pilih, dalam hal ini Anies Baswedan,” pungkasnya.

Respon PAN

Menanggapi kemungkinan Amien Rais dan Partai Ummat mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi justru mempertanyakan apakah Gerindra mau menerima dukungan partai yang memperjuangkan politik identitas seperti Partai Ummat.

“Tapi semua terserah Pak Prabowo dan Gerindra, apakah mau menerima dukungan partai politik yang memperjuangkan politik identitas atau menolak,” kata Viva Yoga, Minggu (16/4/2023).

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Amien Rais pada Pemilu 2019 silam. (Foto: Istimewa)

Dia menyebut, rencana Partai Ummat itu akan mendukung Prabowo sebagai capres hanya sebagai alternatif. Meski begitu, hal itu bergantung pada kebijakan masing-masing partai. Dia menegaskan partainya selalu mengedepankan keselarasan ideologi.

“Pak Prabowo jadi orang kedua, ban serep, jika tidak jadi ijab kabul dengan orang pertama,” ujarnya sambil tertawa.

Meski begitu, Viva Yoga memastikan PAN tidak akan mencampuri urusan rumah tangga partai lain. PAN akan menjaga fatsun politik. “Koalisi partai bukan sekedar angka-angka elektoral saja, namun yang lebih substantif lagi, yaitu keselarasan dalam ideologi partai,” imbuhnya.