Ilustrasi UMKM Indonesia. (Foto: Istimewa)

Loto menambahkan aturan ini juga menegaskan perlunya merencanakan, mengalokasikan, dan merealisasikan 40% nilai anggaran belanja barang jasa untuk menggunakan produk usaha mikro, usaha kecil, dan koperasi dari hasil produksi dalam negeri.

“Kegiatan ini merupakan bentuk konkrit kementerian BUMN bersama BRI untuk mendorong UMKM naik kelas dalam aspek permodalan serta mendukung rantai pasok produk BUMN. Dalam kegiatan ini turut membantu menyediakan akses pasar bagi para pelaku UMKM dengan konsep Pasar Digital (PaDi) dimana mampu menarik 80.000 Buyer UMKM,” terangnya.

“Selain itu dalam kegiatan ini diharapkan juga dapat menyediakan dukungan pasar offline dari sarinah, bazar, maupun display di rumah BUMN. Pendampingan untuk pembuatan sertifikasi TKDN juga dilaksanakan guna memberikan pemahaman bagi UMKM dari sisi permodalan sehingga mendapatkan hasil yang optimal,” tandas Loto.

Sebagai informasi, acara ini oleh para pelaku UMKM dari wilayah Jabodetabek, Cilegon, Lebak Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, hingga wilayah Sumatera seperti Lampung dan Pekanbaru. Hal ini menunjukkan para pelaku UMKM memiliki semangat yang kuat untuk maju dan berkembang, sehingga perlu terus didukung serta difasilitasi demi terwujudnya UMKM Tangguh Indonesia Maju.

Turut hadir dalam acara ini istri Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin sekaligus Ketua Umum Dekranas Hj. Wury Ma’ruf Amin, Ketua Bidang Pendanaan Dekranas Liza Thohir, Direksi tiga BUMN pendukung kegiatan yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Surveyor Indonesia, dan PT Krakatau Steel, serta pengurus Dekranas dan pejabat Kementerian BUMN lainnya.