Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Presiden RI ke-6 yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Foto: Biro Pers Setpres RI)

Masih dalam mimpinya, setiba di Stasiun Gambir, mereka disambut oleh Presiden RI ke-8, pengganti Jokowi.

“Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia ke-8 dan beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur,” tulis lagi.

“Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai,” sambung SBY.

Namun, SBY tidak menyebut siapa sosok Presiden RI ke-8 yang diceritakannya itu.

Dia justru bercerita sepanjang perjalanan mereka bersama-sama menyapa masyarakat.

Tiba di Solo, Jokowi dan dirinya turun. Kemudian, SBY melanjutkan perjalanan ke Pacitan, Jawa Timur, kampung halamannya dengan menggunakan bus. Sedangkan Megawati tetap di kereta dan turun di Blitar untuk berziarah ke makam ayahandanya, Bung Karno.

Di tempat terpisah, anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan menilai mimpinya SBY merupakan sebuah harapan untuk masa yang akan datang.

Meski tak tahu kapan SBY bermimpi, menurut dia, pendiri Partai Demokrat terseubt ingin lancar berkomunikasi dengan Jokowi dan Megawati.

“Beliau punya mimpi suatu saat tiga mantan presiden bisa bertemu dan menjemput Presiden RI ke-8. Pemilu 2024 terlaksana dengan lancar, komunikasi para mantan presiden bagus, maka negara akan menjadi baik,” ujar Syarief Hasan.