Masih pada 2022, BRI kembali menerbitkan green bond sebesar Rp5 triliun. Sekitar 80% dari dana yang terhimpun disalurkan perseroan ke sektor hijau. Perseroan pun terkenal dalam penerapan prinsip ESG pada aspek sosial.
Salah satunya adalah pembentukan Holding Ultra Mikro. BRI menjadi induk dan di dalamnya melibatkan dua entitas lain yaitu PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) pada akhir 2021. Langkah strategis itu diproyeksikan pemerintah untuk memberdayakan dan mengembangkan ekonomi pelaku usaha pada skala terkecil yaitu ultra mikro serta meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
2. Prioritas Penyaluran Kredit untuk UMKM
Pada tahun 2022 pula, perseroan mencatat penyaluran kredit ke sektor UMKM hingga mencapai Rp630,7 triliun, atau setara 59,2% dari total kredit yang disalurkan oleh BRI. Selain itu, BRI juga menyalurkan 74% dana yang terhimpun dari penerbitan sustainability bond dan 20% dari green bond ke sektor sosial.
Masih di tahun yang sama, BRI juga menerbitkan Sustainability-Linked Loans senilai US$1 miliar. Tujuannya sejalan dengan fokus bisnis BRI dalam meningkatkan penyaluran kredit kepada UMKM, terutama segmen mikro dan ultra mikro.
3. Berprestasi dalam Praktik Good Corporate Governance
Adapun dalam praktik good corporate governance, BRI juga mendapatkan berbagai pengakuan di antaranya sebagai Top 3 PLC (Public Limited Company) di Indonesia dalam pemeringkatan ACGS (ASEAN Corporate Governance Scorecard) oleh ACMF (ASEAN Capital Market Forum). Selain itu, BRI juga mendapat penghargaan sebagai Most Trusted Company dalam penilaian CGPI (Corporate Governance Perception Index).
Di sisi lain, memasuki 2023 BRI pun kembali menorehkan catatan positif dalam bisnis berkelanjutan. Pada kuartal I/2023 BRI mencatat penyaluran kredit pada Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan sebesar Rp80,2 triliun, atau 7,5% dari total penyaluran kredit BRI.
Tinggalkan Balasan