Ilustrasi penerimaan Bintara Polri 2023. (Foto: Istimewa)

Selain itu, nilai akademis dan nilai jasmani tetap menjadi bagian penting dalam penilaian, masing-masing dengan bobot 30 persen dan 20 persen.

Menurutnya, keputusan untuk memberikan bobot tinggi pada aspek psikologi didasarkan pada pentingnya mental yang kuat bagi taruna Akpol. 

Pasca lulus dari Akpol, taruna dihadapkan pada tugas dan situasi yang kompleks yang memerlukan dasar psikologi yang matang dalam upaya menegakkan hukum dengan keadilan bagi masyarakat.

Dedi menegaskan bahwa aspek akademis tetap menjadi perhatian dengan bobot 30 persen karena proses pembelajaran dalam karier kepolisian berlangsung terus menerus. 

Sementara itu, aspek jasmani diberi bobot 20 persen karena akan ada pelatihan dan evaluasi jasmani selama 4 tahun di Akpol.

Kualitas psikologi kandidat catar Akpol memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan yang humanis dan penuh perhatian terhadap masyarakat. 

Porsi bobot nilai psikologi yang tinggi diharapkan dapat melahirkan anggota Polri yang mampu mengontrol diri dengan baik dalam menjalankan tugas sehari-hari.