Dan inilah kata Giring, yang harus dilindungi walaupun sampai harus mengorbankan nyawa.
“Jadi guysm gue mikir bahwa Partai Solidaritas Indonesia itu kan sebuah wadah yang memang disiapkan untuk melindungi dan memberikan kesempatan generasi muda untuk berkiprah dalam dunia politik. Jadi alasan PSI tetap berpegang teguh kepada prinsip anti mahar dan egaliter itu tujuannya untuk memberikan jalan kepada siapapun yang ingin berpartisipasi aktif dalam perpolitikan,” jelasnya.
Jadi kalau dipikir-pikir, sambungnya, ini sesuatu yang mungkin sulit ditemukan di partai lain. Kekurangan bisa ditambah, kelemahan bisa diperbaiki. Tapi kalau semuanya sudah hancur lebur, maka semua tidak ada artinya lagi.
“Kita akan bertempur mati-matian untuk menjaga agar partai ini tetap ada, gue siap melakukan apapun untuk mempertahankan Partai Solidaritas Indonesia. Dan bila memungkinkan, gue nggak masalah untuk meletakkan dan menyerahkan mandat gue sebagai ketua umum PSI kembali kepada para dewan pembina dan menyerahkan segala keputusan kepada mereka. Jika memang hal itu bisa membuat PS lebih baik dan bisa lebih memberi dampak positif untuk masyarakat Indonesia,” tandasnya.
Karena menurut Giring, dirinya sudah tua. Jadi udah saatnya mengembalikan partai ini ke tangan pemilik aslinya. “Yaitu, anak muda,” pungkas Giring.
Lalu apa respons Wakil Ketua Pembina PSI Grace Natalie atas pernyataan Giring tersebut?
“Saya pikir pesan itu harus dibaca sebagai pernyataan rasa cinta Giring yang besar pada PSI,” kata Grace, Selasa, 8 Agustus 2023.
Giring mundur dari posisi ketum? “Sabar. Ojo kesusu,” ujar Grace.***
Tinggalkan Balasan