JAKARTA, Eranasional.com – Partai Golkar dan PAN menyatakan secara resmi mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) menilai dukungan dua partai politik tidak dapat menjamin akan memenangkan Pilpres 2024.
Dia mencontohkan ketika berduet dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pilpres 2024. Saat itu dukungan daru parpol-parpol yang ia dan SBY tidak banyak.
“Waktu 2025, Anda pasti masih ingat. Kita hanya didukung empat partai saja atau 11 persen. Tapi kemenangan yang kita raih 60 persen. Tidak simetris sama sekali dengan dukungan partai politik,” kata JK di kantor PMI Pusat, Jakarta, Senin (14/8/2023).
JK menyatakan, yang menjadi penentu kemenangan pasangan capres-cawapres di pemilu adalah rakyat, bukan partai politik. Sebab rakyat punya pilihan masing-masing.
“Yang memilih kan rakyat. Partai hanya mengusulkan. Terserah rakyat siapa yang akan mereka pilih. Rakyat ada yang ikut pilihan partainya, ada juga yang tidak. Selama ini kan begitu,” ujarnya.
Contoh lainnya pada Pilpres 2009, saat itu dia maju sebagai capres dengan cawapresnya Wiranto.
Katanya, jika dihitung, dirinya yang saat itu diusung Golkar bisa meraih dukungan suara mencapai 20 persen, tapi kenyataannya jauh di bawah itu dan kalah.
“Pengalaman saya dengan Pak Wiranto 2009 lali, kalau dihitung-hitung jumlah suaranya yang didapat lebih dari 20 persen. Kenyataannya hanya dapat 14 persen, tidak simetris dengan dukungan partai politik. Kalau sudah masuk ke pemilu, rakyat tidak lagi melihat partainya, tapi melihat tokohnya,” ucap JK.
Diberitakan sebelumnya, empat partai memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto, yakni Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar dan PAN.
Tinggalkan Balasan