“Nah, ini semua dikoordinir oleh salah seorang yang duduk di kapal, masuk lewat pelabuhan dengan aman karena semuanya sudah diatur. Duduk, nanti begitu mendarat di Malaysia dijemput oleh orang, lalu hilang entah ke mana,” bebernya.
Mahfud menyebut, praktik dan modus seperti itu yang ditindak dalam dua bulan terakhir.
Kejahatan-kejahatan di pelabuhan itu berlangsung juga karena terlalu banyak institusi yang menangani.
Misalnya untuk melakukan bongkar muat barang, harus melewati tujuh pemeriksaan. “Bea cukainya sendiri, BNN sendiri, Imigrasinya sendiri. Yang semuanya itu dulu, ada uangnya, ada tarifnya. Saya katakan dulu, karena hari ini saya belum nangkap,” kata Mahfud.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan