Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (Foto: Instagram/@cakiminnow)

JAKARTA, Eranasional.com – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berpotensi tak jadi mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres 2024 jika ketua umum mereka, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), tidak jadi cawapres.

Jika situasinya seperti itu terjadi, maka PKB akan merapat ke koalisi lain, yakni PDIP, yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.

“PKB berpeluang hijrah koalisi, bukan ke Koalisi Perubahan, karena tampaknya PKB tidak siap dengan konsekuensi risiko politiknya, melainkan besar kemungkinan akan bergabung dengan PDIP,” kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostartaegic) Ahmad Khoirul Umam, Jumat (18/8/2023).

Bagaimanapun, kata Umam, PKB menjadi partai pertama yang menyepakati koalisi dengan Partai Gerindra untuk mendukung Prabowo sebagai capres Pemilu 2024.

Apalagi, lanjut dia, Cak Imin sejak awal telah menyatakan keinginannya menjadi cawapres, dan PKB tengah berikhtiar mewujudkan itu dengan menjadikan sebagai fatsun politik berkoalisi.

“Jika pada akhirnya gagal karena ditelikung oleh kawan seiring yang baru masuk dalam koalisi, maka yang terluka adalah harkat, martabat, harga diri, dan kedaulatan PKB,” ujarnya.

Selain itu, Prabowo sepertinya juga tidak akan memilih Cak Imin menjadi rekan duetnya. Belakangan, nama Menteri BUMN Erick Thohir berembus kencang dan menguat.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (Foto: Instagram/@cakiminnow)

Selain didukung PAN, wacana menjadi Erick Thohir menjadi cawapres Praobowo, kabarnya telah direstui Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Prabowo akan kesulitan untuk memilih Erick Thohir atau Cak Imin,” tuturnya.

“Jika Erick yang dipilihnya, maka akan kehilangan dukungan dari PKB. Itu artinya kemungkinan suara NU akan terpencar dan tidak terkonsolidasi. Prabowo sangat menyadari dirinya gagal dua kali di Pilpres karena tidak mampu mengonsolidasikan basis suara Jawa Tengah dan Jawa Timur yang notabenenya memiliki basis santri nahdliyin,” sambung Umam.

Jika tetap ingin berduet dengan Erick Thohir, kata dia, Prabowo harus bernegoisasi dengan Cak Imin dan PKB untuk menyepakati skema kompromi.

Seperti diketahui, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dibentuk oleh Gerindra dan PKB pada Agustus 2022. Kedua partai bersepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai capres pada Pilpres 2024.

Belakangan, rencana pencapresan Prabowo mendapat dukungan dari Partai Golkar dan PAN. Selain itu, juga didukung oleh Partai Bulan Bintang (PBB).